Pemerintah Kabupaten Bengkayang Luncurkan Program Makan Bergizi Gratis untuk Siswa

  • Bagikan
Kunjungan Wakil Bupati Bengkayang bersama dinas terkait ke dapur umum Makan Bergizi Gratis.SUARAINDO.ID/SK

Suaraindo.id – Pemerintah Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, resmi meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (17/2/2025). Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi anak sekolah dengan menyasar lima sekolah dan total 1.289 siswa sebagai penerima manfaat.

Wakil Bupati Bengkayang, Syamsul Rizal, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan peninjauan Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jalan Sanggau Ledo, Kelurahan Sebalo, Kecamatan Bengkayang, guna memastikan kesiapan infrastruktur sebelum program dijalankan.

“Kita sudah meninjau dapur umum atau Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Jalan Sanggau Ledo, Kelurahan Sebalo, Kecamatan Bengkayang, untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan aspek teknis lainnya sebelum dilaksanakan,” kata Syamsul Rizal, mengutip dari ANTARA, Minggu (16/2/2025).

Menurutnya, satu dapur umum memiliki kapasitas hingga 3.500 penerima manfaat program. Dengan kapasitas tersebut, ia optimistis pelaksanaan MBG di Kecamatan Bengkayang dapat berjalan dengan lancar dan optimal.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang, Heru Pujiono, mengungkapkan bahwa terdapat lima sekolah yang menjadi sasaran uji coba program MBG di Kecamatan Bengkayang, yaitu:

TKN Pembina Bengkayang (190 siswa)

SDN 09 Rangkang (618 siswa)

SMPN 04 Bengkayang (336 siswa)

SLBN Adil Ka’talino (79 siswa)

SMAK Santo Aquinas Bengkayang (66 siswa)

“Kita sudah mendata siswa dengan kondisi khusus, misalnya yang memiliki alergi, intoleransi, dan fobia tertentu terhadap makanan,” ujar Heru.

Ia juga menambahkan bahwa sekolah yang menjadi sasaran tahap awal ini dipilih berdasarkan kedekatannya dengan dapur umum, sehingga distribusi makanan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.

Untuk memastikan keberhasilan program ini, pemerintah telah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung seperti sanitasi (Cuci Tangan Pakai Sabun/CTPS), alat pengukur tinggi dan berat badan, tempat penyimpanan makanan, tempat sampah, serta melakukan sosialisasi kepada tenaga pendidik dan orang tua siswa.

Heru berharap, pelaksanaan MBG ini dapat memenuhi kriteria penerimaan makanan yang baik, implementasi CTPS yang benar, dan memastikan semua proses makan berjalan sesuai standar kesehatan.

“Melalui program ini, kita berharap pemenuhan gizi siswa dan peningkatan pengetahuan peserta didik dapat tercapai, sebagai bagian dari persiapan menuju generasi emas tahun 2045,” pungkasnya.

Program Makan Bergizi Gratis ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kualitas pendidikan anak-anak Indonesia.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan