SUARAINDO.ID — Dalam upaya mendukung program swasembada pangan pemerintah.
Kepala Pimpinan Cabang Bulog Kabupaten Lombok Timur Supermansah mengatakan, Bulog terus mempercepat pengadaan gabah/beras PSO.
Tujuannya dari Public Service Obligation, Gabah / beras yg diserap BULOG dari petani untuk menjaga stabilisasi harga yg merupakan penugasan dari pemerintah.
Program ini bertujuan untuk memenuhi target pengadaan 34.000 ton setara beras.
Pihak Bulog mengaku, pencapaian target ini bukan hal yang mudah, mengingat tantangan besar yang dihadapi dalam pengadaan gabah, terutama terkait dengan kesulitan petani yang enggan menjual hasil pertaniannya.
Banyak petani yang memilih untuk menahan hasil panennya, bahkan sebagian sudah mulai menjual gabahnya kepada tengkulak.
Meskipun demikian, Supermansah optimis bahwa dengan kerja keras semua pihak, target pengadaan gabah akan tercapai hingga akhir musim panen, yang diharapkan dapat diselesaikan pada Maret hingga April mendatang.
“Target 34 ribu ton harus tercapai. Kita akan bekerja keras, baik itu Bulog maupun TNI,” ungkap Supermansyah, saat menghadiri rapat koordinasi bersama Kodim 1615 di Masbagik, 18 Pebruari 2025.
Ditempat yang sama, Komandan Kodim 1615 Kabuoaten Lombok Timur Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro menjelasian, kolaborasi Bulog dengan TNI, khususnya Babinsa, menjadi kunci utama dalam memperlancar program ini.
Sigit menekankan, pentingnya Babinsa untuk mengerti dan mensosialisasikan program pemerintah terkait ketahanan pangan kepada petani dan pohak penggilingan. Hal ini sangat penting untuk menghindari manipulasi harga dan memastikan panen gabah berjalan lancar.
Selain itu, Sigit menegaskan agar Babinsa memahami kondisi di wilayah binaannya masing-masing, termasuk luas lahan pertanian yang dikelola oleh petani.
“Kami akan terus mengawasi, meskipun satu Koramil mengawasi dua sampai tiga kecamatan untuk memastikan distribusi gabah berjalan sesuai harapan,” ujarnya saatvmemberikan sambutan, Selasa 18 Pebruari 2025.
Persoalan harga gabah sering kali menjadi perdebatan, terutama terkait harga yang tercatat adalah saat panen di sawah atau sudah melalui tengkulak. Pihak Bulog dan TNI tetap berkomitmen untuk memaksimalkan kordinasi ini dan mengamankannya.
Pemerintah sudah menetapkan Harga gabah sebesar Rp6500.
Dengan bantuan Babinsa yang aktif memberikan informasi kepada petani dan penggilingan, diharapkan masalah harga dan distribusi gabah bisa terselesaikan.
“Ini adalah tantangan besar, tapi kita harus terus bekerja keras. Kolaborasi antara Bulog, TNI, petani, dan penggilingan harus tetap berjalan tanpa ragu. Kita harus memiliki data yang akurat agar target dapat tercapai,” tutup ujarnya.
Dengan upaya bersama ini, diharapkan target pengadaan 34.000 ton gabah dapat tercapai hingga akhir musim panen dan mendukung stabilitas pangan di wilayah Kabupaten Lombok Timur.