Fantastis, Diduga Usulan Program Titipan Penggunaan DD di Kota Subulussalam Mencuat

  • Bagikan
Kondisi jalan Desa Siperkas menuju Kuta Beringin, Kecamatan Rundeng sangat memperihatinkan. Dokumentasi foto Tahun 2023 lalu. (Suaraindo.id/Ist)

Catatan: Desa Kuta Beringin, Kecamatan Rundeng salah satu desa sangat tertinggal. Tahun 2025 desa ini menerima dana desa Rp 659.340.000.

Suaraindo.id – Beredar catatan diduga sejumlah program titipan pada pengelolaan Anggaran Dana Desa Tahun 2025 di Kota Subulussalam.

Dalam usulan tersebut tertulis sebanyak 12 item kegiatan yang diusulkan masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Tahun 2025.

Badan Jalan Provinsi antara Desa Subulussalam Barat dan Desa Sikalondang sempit karena ditimbun longsor tak kunjung diperbaiki. Dokumentasi foto 2 Februari 2025. (Suaraindo.id/Ist)

Catatan: Pada 13/02/2025 dilaporkan dua unit truk colt diesel di jalan ini mengalami kecelakaan. Status jalan tersebut jalan Provinsi yang menghubungkan Kecamatan Rundeng ke Kecamatan Simpang Kiri di Kota Subulussalam, Aceh.

Tercatat, satu sebagai program fisik rehabilitasi rumah layak huni. Sementara lainnya kegiatan pelatihan, penguatan kapasitas, peningkatan kapasitas dan HUT Desa.

Lampu PJU di Ruas Jalan Syech Hamzah Fansuri, Desa Subulussalam Barat, Kecamatan Simpang Kiri atau Jalan menuju RSUD Kota Subulussalam.

Catatan: Lampu PJU di Ruas Jalan Syech Hamzah Fansuri, Desa Subulussalam Barat, Kecamatan Simpang Kiri atau Jalan menuju RSUD Kota Subulussalam dilaporkan padam sudah berlangsung lama ditambah kondisi jalan dihiasi lobang. Dokumentasi Foto 1 Desember 2024. (Suaraindo.id/Ist)

Tak tanggung-tanggung, total jumlah dana dalam kegiatan tersebut tembus diangka Rp 77 juta rupiah per desa.

Jika masuk dalam ABBDes seluruh desa di Kota Subulussalam, totalnya diperkirakan tembus Rp 6,3 milyar dari 82 desa yang ada di daerah itu.

Program ini disebut-sebut diduga usulan dari pihak tertentu mulai dari tingkat kecamatan hingga tingkat kota.

Pada program pelatihan peserta pertukangan dan kelistrikan telah ada desa yang menyetor dengan jumlah Rp 30 juta rupiah.

30 juta tersebut dengan rincian Rp 15 juta dari masing-masing kegiatan.

Pelatihan pertukangan Rp 15 juta dan pelatihan kelistrikan Rp 15 juta rupiah.

Dana tersebut disetor diduga setelah desa melakukan pencairan dana desa pada tahap pertama.

Dalam kwitansi tertulis diterima oleh MS sebagai bendahara dari salah satu PT ‘GEP’ yang beralamat di Kota Langsa, Provinsi Aceh.

Sementara 10 program usulan yang lain yakni: Program rehabilitasi tidak layak huni Rp 10 juta, operasional RTLH padat karya Rp 4 juta, pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana alam dan non alam Rp 4 juta pelatihan desa sadar hukum Rp 6 juta.

Pelatihan desa anti korupsi dan monitoring center for prevention Rp 4 juta.

Kemudian pelatihan desa anti korupsi dan monitoring center for prevention Rp 4 juta, penguatan Kapasitas Kepala Kampong dalam Penggunaan Anggaran dan Laporan Pertanggungjawaban Dana Desa Rp 5 juta, Pelatihan Pengembangan Desa melalui Digitalisasi dan Inovasi Produk Lokal Rp 4 juta.

Selanjutnya pelatihan Sistim Informasi Desa (SID) untuk Meningkatkan Pelayanan Publik Kampong se Kota Subulussalam Rp 5 juta, Peningkatan Kapasitas Pengurus BUMDes/Peningkatan Pendapatan Asli Desa Rp 3 juta dan HUT Desa Rp 2 juta.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan