SUARAINDO.ID —- Wakil Bupati Lombok Timur H Edwin Hadi Wijaya menghadiri apel psukan operasi ketupan tahun 2025 di Mapolres setempat.
Apel pasukan ini untuk menyambut pelaksanaan Operasi Ketupat tahun 2025, yang akan dimulai pada 28 Maret hingga 7 April 2025 mendatang.
Apel gelar pasukan ini merupakan bentuk komitmen dalam memastikan kesiapan personel dan sarana prasarana (sarpras), serta memperkuat sinergisitas dengan berbagai pihak terkait dalam rangka pengamanan mudik dan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Dalam sambutannya, Wabup menyampaikan, berdasarkan survei dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI), diperkirakan ada pergerakan masyarakat yang cukup besar selama libur Lebaran 2025, dengan jumlah pemudik mencapai 146,48 juta orang atau sekitar 52% dari total jumlah penduduk Indonesia.
Meskipun demikian, angka ini diperkirakan bisa lebih tinggi dari prediksi, mengingat pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya yang menunjukkan lonjakan jumlah pemudik melebihi estimasi survei.
Kapolres Lombok Timur AKBP Hariyanto, SH., S.I.K., mengatakan adanya stimulus kebijakan pemerintah yang mempermudah masyarakat dalam melaksanakan mudik, seperti diskon tarif tiket transportasi dan tol, kebijakan work from anywhere, hingga perpanjangan masa libur sekolah.
Oleh karena itu, puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada 28 hingga 30 Maret 2025, sementara puncak arus balik diprediksi pada 5 hingga 7 April 2025.
Untuk mengantisipasi lonjakan pergerakan masyarakat tersebut, Polri, TNI, dan seluruh stakeholder terkait akan menggelar Operasi Terpusat dengan sandi “Ketupat 2025” dan tagline “Mudik Aman, Keluarga Nyaman”.
Operasi ini melibatkan 164.298 personel gabungan yang akan ditempatkan di 2.835 pos pengamanan dan pelayanan yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di Lombok Timur.
Pos-pos ini terdiri dari 1.738 pos pengamanan, 788 pos pelayanan, dan 309 pos terpadu, yang akan memberikan informasi dan pelayanan kepada masyarakat yang sedang bepergian.
Selain itu, untuk mengamankan jalur mudik, sebanyak 126.736 objek pengamanan akan dijaga, termasuk masjid, lokasi shalat Idul Fitri, objek wisata, terminal, pelabuhan, stasiun kereta api, dan bandara.
Langkah ini diambil guna memastikan kelancaran dan keamanan bagi masyarakat yang menjalankan ibadah dan mudik.
Dalam rangka mendukung kelancaran operasional, pemerintah juga telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) yang mencakup pembatasan operasional angkutan barang, rekayasa lalu lintas, penyeberangan laut, penghentian sementara pekerjaan proyek konstruksi, serta pengalihfungsian tempat penimbangan kendaraan sebagai tempat istirahat bagi para pemudik.
Untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas, pihak kepolisian juga telah menyiapkan rekayasa lalu lintas seperti pemberlakuan ganjil-genap, contra flow, dan sistem one-way, yang akan diterapkan berdasarkan pemantauan real-time dari CCTV, traffic counting, serta laporan petugas di lapangan.
Dengan seluruh persiapan ini, diharapkan Operasi Ketupat 2025 dapat berlangsung dengan aman, tertib, dan lancar, memberikan kenyamanan bagi masyarakat yang merayakan Hari Raya Idul Fitri serta yang melakukan perjalanan mudik.