SUARAIMDO.ID —– Juliana Seorang pendaki asal Brasil yang dilaporkan terjatuh di lereng Taman Nasional Gunung Rinjani, tepatnya di Cemara Nunggal jalur menuju puncak, berhasil dievakuasi oleh tim gabungan pada hari Rabu 25 Juni 2025.
Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Marsekal Madya TNI Muhammad Syafi’i menjelaskan, proses evakuasi berlangsung dramatis di tengah medan ekstrem dan cuaca yang tidak menentu.
Proses evakuasi dimulai sejak pukul 06.00 WITA dari titik penemuan korban selama tiga hari terakhir.
Setelah melalui upaya intensif, tim berhasil mengangkat korban ke anchor point atas pada pukul 13.51 WITA.
Evakuasi dilanjutkan ke Pelawangan, dan tim tiba di lokasi tersebut pada pukul 15.50 WITA sebelum menuruni jalur menuju Desa Sembalun.
Pada pukul 20.40 WITA, jenazah korban akhirnya tiba di Resort Sembalun dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB untuk proses lebih lanjut.
Operasi penyelamatan ini melibatkan kolaborasi lintas instansi termasuk Basarnas, TNI, Polri, petugas Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), serta para relawan lokal.
Tim bekerja di tengah kondisi yang sulit dan penuh risiko, menunjukkan dedikasi tinggi demi misi kemanusiaan.
“Terima kasih atas kerja sama dan dedikasi luar biasa seluruh tim dalam misi ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujar Muhammad Syafi’i, melalui siaran pers Basarnas, Rabu 25 Juni 2025.
Dikatakan, korban atas nama Juliana bersama enam rekannya melakukan pendakian ke Puncak Gunung Rinjani Nusa Tenggara Barat, melalui jalur Sembalun Lombok Timur pada hari sabtu lalu.
Korban ditemani seorang tour guide, namun dipertengahan jalan korban kelelahan sehingga diarahkan untuk istirahat.
Namun setelah istirahat, korban tidak kunjung datang sehingga tour guide melakukan pencarian. Namun naas, korban ditemukan terjatuh dikedelaman 600 meter.
”Setelah empat hari melalukan evakuasi, korban berhasil diangkat dari jurang sedalam 600 meter dalam keadaan meninggal dunia,” ujar M Syafii.