BULOG Lombok Timur Salurkan 20 Kg Beras per Penerima dalam Program Bantuan Pangan

  • Bagikan

SUARAINDO.ID —– Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Kabupaten Lombok Timur menyalurkan bantuan pangan berupa beras kepada 129.438 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam periode bulan Juni dan Juli 2025.

‎Setiap KPM menerima 20 kilogram beras sekaligus, sebagai bagian dari realokasi program bantuan pangan yang sebelumnya tertunda.

‎Kepala Bulog Cabang Lombok Timur, Supermansyah menyampaikan, penyaluran ini merupakan bagian dari alokasi bantuan pangan tahap awal yang seharusnya disalurkan bulan lalu.

‎Namun, karena padatnya kegiatan distribusi bantuan sebelumnya, jadwal penyaluran mengalami pergeseran.

‎“Alhamdulillah, Bupati dan seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) turut hadir dan mendukung penuh program ini. Ini menunjukkan kekompakan kita dalam mendukung bantuan pangan,” ujar Supermansyah, Rabu 16 Juli 2025.

‎Supermansyah menjelaskan, dari total alokasi, distribusi dilakukan melalui dua lokasi untuk mengantisipasi penumpukan dan mempercepat proses penyaluran.

‎Setiap KPM dipastikan menerima 20 kilogram beras sekaligus, bukan seperti biasanya yang hanya 10 kilogram per bulan.

‎Sementara terkait stok, Bulog Lombok Timur saat ini memiliki cadangan sekitar 35.000 ton beras yang tersebar di tiga gudang utama.

‎“Kami juga menyewa gudang hingga ke Lombok Tengah, dan ternyata itu pun masih belum mencukupi saat panen raya. Mungkin nanti akan dilakukan penambahan sewa gudang,” jelasnya.

‎Selain beras, Bulog Lombok Timur juga menargetkan pengadaan jagung sebesar 14.000 ton.

‎Saat ini, realisasi baru mencapai 4.000 ton, sehingga masih terdapat kekurangan sekitar 10.000 ton.

‎Supermansah, Untuk tahap awal penyaluran bantuan pangan Juli ini, distribusi akan dimulai di dua kecamatan, yakni Terara dan Montong Gading, dengan estimasi mencapai sekitar 15.000 penerima manfaat.

‎Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan, serta meringankan beban masyarakat, terutama dalam menghadapi potensi gejolak harga bahan pokok.

Penulis: nanangEditor: Redaksi
  • Bagikan