Bupati Lombok Timur Dorong Penguatan Kopdes Merah Putih

  • Bagikan

SUARAINDO.ID —— Bupati Lombok Timur, Drs. H. Haerul Warisin, mengajak seluruh elemen koperasi untuk memahami prinsip dasar koperasi, yakni gotong royong dan kebersamaan dari anggota untuk anggota.

‎Hal tersebut disampaikan saat menghadiri Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Koperasi yang dirangkaikan dengan launching Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes MP) oleh Presiden Republik Indonesia.

‎Bupati menekankan pentingnya sinergi untuk program Kopdes Merah Putih untuk mewujudkan “Lombok Timur Smart” sesuai visi daerah yang mengedepankan kolaborasi ekonomi berbasis kerakyatan dan potensi lokal.

‎“Asas koperasi gotong royong, kebersamaan, dari anggota untuk anggota. Jangan keluar dari prinsip,” tegasnya.

‎Bupati menyoroti peluang besar dari peluncuran Kopdes MP, karena program tersebut tidak hanya memberikan ruang gerak usaha bagi koperasi, tetapi juga didukung oleh permodalan dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

‎Hal tersebut merupakan kesempatan luar biasa, yang harus dimanfaatkan secara maksimal oleh para pengurus koperasi merah putih di desa maupun kelurahan.

‎Bupati mengingatkan, agar koperasi tidak lagi bergantung sepenuhnya pada peran pemerintah daerah, seperti zaman dahulu ketika KUD (Koperasi Unit Desa) menjadi penyalur pupuk bersubsidi.

‎Dalam konteks saat ini, koperasi dituntut untuk mandiri dan inovatif.

‎“Kopdes MP tidak bisa berharap disalurkan oleh BUMN atau BUMD karena masing-masing memiliki aturan. Tapi koperasi harus hadir untuk rakyat yang sudah dan sedang berusaha,” ujarnya.

‎Diharapkan agar pengurus koperasi untuk kreatif dan jeli melihat peluang usaha, sehingga tidak hanya dalam bentuk simpan pinjam, melainkan memiliki unit usaha lain yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

‎Menurut Bupati, Salah satu peluang besar yakni ada pada sektor pangan, pertanian, seperti telur ayam yang hingga kini masih belum cukup memenuhi kebutuhan dalam daerah.

‎“Kita punya program Makan Bergizi Gratis, sehingga kebutuhan masyarakat harus disuplai dari dalam. Jangan sampai program ini jalan, tapi bahan pangannya tidak tersedia,” jelasnya.

‎Lombok Timur memiliki potensi besar di sektor pertanian dan perkebunan.

‎Bupati mencontohkan, keberadaan satu-satunya pabrik porang di Lombok Timur merupakan satu satunya di NTB.

‎Saat ini sudah mampu memproduksi tepung dan langsung diekspor. Saat ini, harga porang menyentuh Rp10.000 per kilogram, tetapi stok kosong.

‎“Pengurus koperasi harus bisa melihat peluang-peluang seperti ini. Jangan sampai ide usaha koperasi tidak relevan dengan potensi lokal,” ujarnya lagi.

‎Bupati juga menyoroti pentingnya integritas dan kapasitas pengurus koperasi.

‎Bupati menyayangkan masih adanya praktik yang merugikan masyarakat seperti pinjaman berbunga tinggi dari rentenir.

‎“Pinjam Rp1 juta, kembali Rp2 juta lebih. Ini praktik yang harus dihindari. Koperasi tidak boleh kalah dari rentenir, harus menjadi solusi, bukan masalah,” ujarnya.

‎Bupati mengungkapkan kebanggaannya atas peluncuran Kopdes Merah Putih.

‎Keberadaan koperasi desa bisa menyentuh potensi lokal secara nyata, seperti di beberapa desa di Lombok Timur memiliki potensi.

‎“Sembalun punya kopi. Tapi belum ada koperasi desa yang punya usaha berbasis kopi. Ini tantangan bagi kita semua,” tutupnya.

Penulis: nanangEditor: Redaksi
  • Bagikan