Suaraindo.id – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Kalimantan Barat Perkumpulan Tambang dan Industri Silika (Pertamisi) resmi melantik kepengurusan baru masa bakti 2025–2030 dalam sebuah acara yang digelar pada Kamis (10/07/2025) di salah satu hotel di Kota Pontianak.
Pelantikan ini menjadi momentum penting bagi industri silika di Kalimantan Barat, yang selama ini memiliki potensi besar namun belum tergarap secara maksimal. Ketua DPW Pertamisi Kalbar terpilih, Rolando Sibarani, menegaskan komitmennya untuk memperkuat sinergi antar pelaku usaha dan mendorong konsolidasi industri silika secara menyeluruh.
“Pastinya kita akan mencoba merangkul seluruh pengusaha silika di Kalbar ini. Kita perlu solid agar bisa bersama-sama menghadapi tantangan industri,” ujarnya seusai pelantikan.
Rolando juga menyoroti pentingnya stabilisasi harga di pasar, agar pengusaha silika di berbagai wilayah Kalbar dapat bersaing secara adil.
“Kita akan berusaha mewujudkan kesetaraan harga, agar tidak terjadi disparitas antar pelaku usaha. Ini penting untuk menjaga iklim usaha tetap sehat,” tambahnya.
Lebih jauh, Pertamisi Kalbar di bawah kepemimpinan Rolando akan mendorong kolaborasi erat dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, khususnya dalam hal dukungan regulasi dan perizinan usaha.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan Pemprov untuk meminta dukungan, termasuk dalam hal perizinan yang masih menjadi kendala banyak pengusaha di lapangan,” jelasnya.
Rolando optimistis bahwa industri silika di Kalbar memiliki masa depan cerah. Wilayah seperti Ketapang, Bengkayang, Sambas, hingga Sanggau dikenal sebagai daerah penghasil pasir silika berkualitas tinggi, yang menjadi bahan baku penting untuk berbagai sektor industri, termasuk manufaktur, elektronik, dan konstruksi.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Ignasius Ik, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan harapannya agar kepengurusan baru Pertamisi mampu menciptakan tata kelola industri tambang silika yang lebih baik dan berkelanjutan.
“Kita berharap dengan adanya organisasi ini, pengelolaan tambang dan industri silika bisa lebih tertata dan terarah. Pemerintah siap berkolaborasi untuk meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalbar,” kata Ignasius.
Ia menambahkan, keberadaan Pertamisi diharapkan menjadi jembatan antara pemerintah dan pelaku usaha untuk memastikan bahwa pertambangan silika dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip keberlanjutan dan regulasi yang berlaku.
Pelantikan pengurus DPW Pertamisi Kalbar ini menandai langkah baru dalam penguatan industri silika di Bumi Khatulistiwa. Sinergi antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat diharapkan mampu menjadikan Kalbar sebagai salah satu pusat industri silika nasional dengan tata kelola yang baik, inklusif, dan berorientasi pada peningkatan kesejahteraan.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS