SUARAINDO.ID —— Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhammad Iqbal, mengapresiasi masyarakat Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, atas komitmen dan kearifan lokal mereka dalam menjaga kelestarian budaya ngayu-ayu.
Gubenur menekankan, kegiatan adat seperti Ngayu-Ayu merupakan bentuk syukur atas kemakmuran dan kesejahteraan yang diberikan oleh Allah SWT.
“Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, seluruh masyarakat Sembalun Bumbung diberikan keberkahan, kekuatan, kesehatan,” katanya, Kamis 17 Juli 2025.
Desa Sembalun Bumbung tidak termasuk dalam kategori kemiskinan ekstrem. Ini bukti bahwa rahmat Allah dijaga dengan baik oleh masyarakat.
Lebih lanjut, Gubernur menyampaikan bahwa filosofi kepemimpinannya tidak terbatas pada pengelolaan sektor tertentu, melainkan pada seluruh aspek kehidupan di wilayah NTB.
Seorang kepala daerah harus mampu menjaga alam, mulai dari gunung, sungai, laut, hingga udara.
“Seorang kepala daerah memimpin bukan hanya manusia, tapi juga gunung, sungai, dan hutan. Semuanya adalah amanah yang harus dijaga. Dalam Islam, tidak ada benda mati; semuanya hidup dan bersujud kepada Tuhan. Karena itu, tugas kita merawatnya,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur menyampaikan rencana penguatan pengelolaan wisata Gunung Rinjani.
Gubernur Iqbal menyampaikan terima kasih kepada para tokoh adat di Sembalun yang telah menjaga tradisi dan keharmonisan dengan alam selama ratusan tahun.
Kegiatan adat Angayu-Ayu menjadi simbol penting bagi penguatan hubungan spiritual masyarakat dengan Gunung Rinjani, serta komitmen untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan ekologi di NTB.