SUARAINDO.ID —– Hari ini menjadi hari terakhir proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jalur rapor di SMK Negeri 1 Sikur, Kabupaten Lombok Timur.
Antusiasme calon siswa terhadap sekolah kejuruan sangat tinggi.
Hingga hari terakhir, secara keseluruhan jumlah pendaftar telah mencapai 800 siswa, melebihi daya tampung sekolah yang hanya tersedia untuk 684 siswa.
Kepala SMKN 1 Sikur, Hasbi Ahmad menjelaskan, tingginya minat masyarakat menyebabkan pihak sekolah harus bekerja keras untuk melayani semua pendaftar.
”Kami memiliki daya tampung hanya 684 siswa yang tersebar dalam 19 rombongan belajar. Sementara jumlah pendaftar sudah menembus angka 800. Artinya, lebih dari 100 calon siswa terpaksa akan tertolak,” ungkap Hasbi saat ditemui di sekolah, Senin 14 Juli 2025.
Tahun ini, SMKN 1 Sikur membuka 11 kompetensi keahlian, termasuk dua kompetensi baru yang sebelumnya tidak dibuka karena minimnya peminat.
Namun, menurut Hasbi, tahun ini seluruh kompetensi tersebut berhasil terisi penuh.
Dikatakan, SMK membuka penerimaan siswa baru melalui tiga jalur, yaitu jalur afirmasi (15%), jalur domisili (10%), dan sisanya melalui jalur rapor.
“Untuk jalur afirmasi, dari kuota 100 siswa, hanya 99 yang lolos karena ada jurusan yang kurang pendaftar. Sehingga satu kuota tidak terpenuhi,” jelasnya.
Hasbi berharap Dinas terkait dapat segera memberikan solusi bagi calon siswa, yang tidak tertampung agar tetap mendapat akses pendidikan sesuai pilihan mereka.
“Kami berharap ada kebijakan atau solusi dari Dinas agar semangat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SMK tidak terhambat,” pungkasnya.
Siharapkan ada tambahan jumlah siswa dalam sagu ruang kelas, dari 30 siswa me jadi 40 orang.
SMKN Sikur menjadi salah satu sekolah kejuruan favorit di wilayah Lombok Timur, karena memiliki program unggulan magang kerja.
Program tersebut menarik minat siswa tidak hanya dari sekitar wilayah Sikur, tetapi juga dari berbagai daerah di Lombok Tengah.
Menurut Hasbi, jalur domisili masih menjadi jalur masuk terbanyak dengan sekitar 70 siswa berasal dari kawasan sekitar seperti Sikur, Montong Baan, dan Sikur Barat.
”Minat dari luar daerah, terutama Lombok Tengah, cukup tinggi. Mereka datang untuk mengambil jurusan pariwisata,” ujar Hasbi.
Sekitar 30 siswa dari Lombok Tengah tercatat mendaftar di SMKN 1 Sikur.
”Mereka tertarik dengan program pariwisata dan magang yang ditawarkan untuk siswa,” tambah Hasbi.
Beberapa lokasi magang luar daerah yang sudah dijalankan seperti Gili Trawangan.
Menariknya, beberapa siswa yang mengikuti program magang langsung bekerja di industri mitra.
Selama masa magang, pembelajaran tetap berlangsung melalui sistem pembelajaran daring berbasis Learning Management System (LMS) dan modul digital.
”Kami siapkan dua pendekatan: PKL dan magang. Bagi siswa yang magang, mereka tetap mendapatkan pembelajaran lewat LMS, jadi meski sudah bekerja, mereka tetap mengikuti proses pendidikan,” jelasnya.
Program ini juga mendapat respon positif dari orang tua, karena memberikan jaminan pengalaman kerja nyata bagi siswa sebelum lulus, sekaligus menjadi peluang kerja setelah tamat sekolah.