SUARAINDO.ID —— Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto memberikan atensi khusus terhadap pendidikan dan pembinaan Anak di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA).
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, diharapkan tidak melupakan Anak yang saat ini dalam lembaga pembinaan.
”Kami mengajak kita semua untuk mendidik mereka, karena mereka adalah bagian penting generasi negara kikta tercinta Indonesia.” tuturnya.
Agus menjelaskan, sistem perlakuan terhadap Anak yang berada di dalam LPKA pastinya berbeda dengan warga binaan dewasa.
LPKA lebih menitikberatkan kepada pendidikan, baik pendidikan formal maupun informal. Mereka tetap bersekolah selama di LPKA, SD,SMP, SMA, serta program Paket A,B, C.
Tidak sedikit Anak – Anak lulusan dari LPKA berhasil dan sukses melanjutkan sekolah dan kuliah dengan berbekal ijazah yang mereka dapat di LPKA.
Beberapa dari mereka sukses mendapatkan pekerjaan dan mandiri. Hal tersebut membuktikan, bahwa dengan pemberian pendidikan dan pembinaan yang tepat dan berkelanjutan, serta kolaborasi dengan berbagai pihak.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mashudi menyebutkan, jumlah Anak di seluruh Indoensia saat ini adalah 2.096 orang, dengan penyebaran 1376 berada di LPKA dan sisa lainnya berada di Lapas, Rutan dan Lapas Perempuan.
Selain Pendidikan Formal dan Informal, Anak-anak di dalam lembaga juga diberikan pendidikan dan pembinaan pengembangan bakat dan keterampuilan, baik seni, olahraga maupun life skill.
Semua ajenis pendidikan kami berikan untuk Anak, agar mereka dapat menajdi generfasi yang berkualiatas.
Di peringatan Hari Anak Nasional yang akan jatuh pada tanggal 23 Juli tahun ini, IMIPAS melalui Ditjepas akan memberikan Remisi Anak kepada Anak yang telah memenuhi persyaratan adminsistratif dan substantif.
Hal tersebut tertuang dalam Undang-Undang No. 22 tahun 2022.
Sebanyak 1272 Anak telah memenuhi persyaratan, sudah diusulkan untuk mendapatkan Remisi.
Diharapkan pemberian Remisi kepada Anak ini akan lebih mendorong mereka untuk semakin giat belajar dan mengembangkan bakat serta keterampilan .
”Selalau ada kesempatan kedua, second changce untuk masa depan yang leboh cerah. Masa pan untuk Indonesia Emas,” pungkas Agus.