Suaraindo.id – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, menegaskan bahwa pemerintah provinsi akan segera melaksanakan pengerukan di sejumlah aliran sungai strategis di wilayah Kalbar. Langkah ini dilakukan guna meningkatkan kapasitas tampungan air sekaligus memperlancar arus lalu lintas perairan yang selama ini kerap terkendala sedimentasi.
“Kita akan melakukan pengerukan sungai di aliran Sungai Kapuas, Kuala Kubu, Sentiting, kemudian termasuk juga Pelabuhan Kijing dan Muara Pawai,” ungkap Krisantus saat ditemui pada Senin, 28 Juli 2025.
Ia menjelaskan, pengerukan ini penting untuk memastikan kedalaman sungai tetap ideal, khususnya bagi kapal-kapal besar yang melalui jalur tersebut. Menurutnya, saat ini banyak kapal yang terpaksa mengantre karena kondisi sungai yang dangkal di beberapa titik krusial.
“Tujuannya dikeruk agar tidak dangkal. Sekarang kan kapal masuk harus antre. Kalau 30 meter saja bisa dilewati, maka diperlukan pengerukan, tidak hanya di Sungai Kapuas tapi juga di muara-muara lainnya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Krisantus menyebut bahwa kapal keruk telah disiapkan, dan pihaknya hanya menunggu izin terkait pemanfaatan limbah hasil pengerukan.
“Kapal keruknya sudah siap. Tinggal menunggu izin untuk menjual limbahnya, karena dari situ PAD kita,” terang Krisantus.
Ia menegaskan bahwa material hasil pengerukan memiliki nilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Kalimantan Barat. Oleh karena itu, ia berharap dukungan penuh dari legislatif dalam bentuk regulasi hukum yang memayungi kebijakan ini.
“Saya minta dukungan para anggota dewan untuk segera membuat peraturan daerah ataupun peraturan gubernur sebagai payung hukum kegiatan ini,” tambahnya.
Tak hanya itu, pemerintah provinsi juga telah melakukan koordinasi dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) untuk mempercepat realisasi pengerukan, terutama di kawasan Pelabuhan Kijing yang merupakan pelabuhan strategis di Kalbar.
“Saya sudah ketemu dengan Pelindo, dengan Direktur Strategis Pelindo agar hal ini segera direalisasikan,” ujarnya.
Langkah ini diharapkan menjadi salah satu solusi konkret untuk mendukung kelancaran transportasi air serta meningkatkan perekonomian daerah melalui sektor kelautan dan perairan.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS