Suaraindo.id – Suasana khidmat menyelimuti kompleks Makam Juang Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, saat digelar Upacara dan Ziarah dalam rangka memperingati Hari Berkabung Daerah Provinsi Kalimantan Barat, Senin (30/6/2025). Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, turut hadir bersama jajaran pemerintah daerah, tokoh masyarakat, pelajar, dan keluarga korban tragedi Mandor untuk memberikan penghormatan dan doa kepada para korban kekejaman tentara Jepang.
Dalam sambutannya, Wali Kota Edi menegaskan bahwa peringatan ini bukan sekadar seremonial tahunan, tetapi menjadi momen refleksi penting atas sejarah kelam yang menimpa Kalbar pada masa pendudukan Jepang antara tahun 1941 hingga 1944.
“Peringatan Hari Berkabung Daerah ini adalah bentuk penghormatan kita kepada para pahlawan, tokoh masyarakat, dan seluruh warga Kalbar yang menjadi korban peristiwa Mandor. Ini adalah bagian sejarah yang tidak boleh dilupakan, agar generasi penerus memahami betapa mahalnya harga sebuah kemerdekaan dan pentingnya menjaga nilai-nilai kemanusiaan,” ujarnya.
Edi menyebut tragedi Mandor sebagai salah satu catatan paling kelam dalam sejarah Kalbar. Ribuan tokoh penting dari berbagai latar belakang—raja-raja, pemuka agama, cendekiawan, dan pengusaha—menjadi korban kebrutalan tentara Jepang.
“Ini menunjukkan bahwa kekejaman saat itu tidak memandang latar belakang. Peristiwa ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua untuk menjaga persatuan dan menghargai keberagaman,” jelasnya.
Edi menyatakan, Pemerintah Kota Pontianak terus berkomitmen untuk menanamkan nilai-nilai perjuangan dan kemanusiaan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat. Salah satunya melalui pelaksanaan upacara rutin setiap 28 Juni serta mendorong partisipasi aktif sekolah-sekolah dalam memperingati Hari Berkabung Daerah.
“Kami ingin generasi muda mengenal sejarah bangsanya, agar tidak melupakan jasa para pahlawan dan terus menumbuhkan semangat juang dalam membangun Kalbar,” tegasnya.
Selain itu, sebagai bentuk penghormatan dan pelestarian sejarah, Pemkot Pontianak mengabadikan nama-nama pahlawan dalam bentuk nama jalan dan fasilitas publik penting di kota.
“Dengan cara ini, kita berharap masyarakat, khususnya generasi muda, selalu mengingat dan meneladani nilai-nilai perjuangan para pendahulu,” tambahnya.
Mengakhiri sambutannya, Edi Kamtono menegaskan bahwa tragedi seperti Mandor harus menjadi pengingat abadi tentang pentingnya menghormati hak asasi manusia dan menjaga kedamaian.
“Masalah kemanusiaan ini harus tetap kita kenang. Jangan sampai peristiwa serupa terulang lagi, baik di Kalbar maupun di seluruh Indonesia.”
“Semangat juang para pahlawan harus terus kita wariskan kepada generasi berikutnya. Jangan pernah melupakan sejarah, karena dari sanalah kita belajar untuk menjadi bangsa yang kuat, bermartabat, dan beradab,” tutup Edi.
Peringatan Hari Berkabung Daerah ini menjadi momentum kolektif masyarakat Kalimantan Barat untuk terus menjaga nilai-nilai sejarah, mempererat persatuan, dan membangun masa depan yang berlandaskan pada penghormatan terhadap perjuangan dan pengorbanan para pendahulu.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS