Suaraindo.id – Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia terus menunjukkan komitmen kuat dalam perang melawan narkotika, dengan memperkuat strategi nasional serta meningkatkan tindakan represif terhadap sindikat narkoba, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Dalam kurun waktu Juni hingga Juli 2025, BNN Pusat bersama BNN Provinsi dan sejumlah stakeholder terkait, di bawah koordinasi Desk Pemberantasan Narkoba, berhasil mengungkap 84 kasus tindak pidana narkotika (LKN). Dari operasi ini, sebanyak 136 tersangka berhasil diamankan, dengan total barang bukti narkotika yang disita mencapai 561.094,64 gram.
Barang bukti tersebut terdiri dari:
Ganja: 219.819,53 gram
Sabu: 337.381,05 gram
Ekstasi: 1.039,37 gram (setara 3.152 butir)
Kokain: 3.089,36 gram
Ganja sintetik: 40,86 gram
Liquid vape mengandung etomidat: 550 buah (1.100 mililiter)
Modus Baru, Sindikat Lama
Salah satu kasus paling mencolok adalah pengungkapan jaringan narkoba yang dikendalikan Mualim, sindikat yang beroperasi dari Aceh hingga Medan. Dalam pengiriman terbarunya, 199,5 kilogram sabu diselundupkan menggunakan modus yang tidak biasa. Jika sebelumnya sabu kerap dikemas dalam teh Cina hijau, kali ini pelaku menyamarkan sabu dalam kantong kopi Arabica bermerk “Cote d’Ivoire” berwarna oranye, kemudian disembunyikan dalam muatan buah semangka untuk mengecoh petugas saat distribusi.
“Modus baru ini menunjukkan kecanggihan sindikat dalam menyamarkan identitas narkotika yang mereka kirim. Tapi kami tetap dapat mengidentifikasinya berkat kerja sama lintas instansi,” ungkap salah satu penyidik BNN.
Sindikat Internasional di Bali
Sementara itu, BNN Provinsi Bali bersama Bea dan Cukai Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai berhasil menggagalkan upaya penyelundupan kokain oleh seorang warga negara Brasil berinisial YB, pada 13 Juli 2025. Dari tangan pelaku, disita kokain seberat 3.089,36 gram.
Hasil penyelidikan awal mengindikasikan keterlibatan sindikat narkoba jaringan Amerika Latin yang mencoba memperluas pasar kokain ke wilayah Bali. Hal ini menjadi alarm serius mengingat Bali merupakan kawasan wisata internasional yang rentan dimanfaatkan oleh jaringan transnasional.
Ancaman Narkoba Kian Dinamis dan Lintas Negara
BNN menegaskan bahwa ancaman narkotika semakin kompleks dan terus berubah, dengan modus operandi yang semakin beragam dan canggih. Jaringan sindikat tak lagi mengenal batas wilayah, menjadikan pemberantasan narkoba sebagai tugas nasional dan global yang memerlukan kerja sama lintas sektor dan negara.
“Ancaman narkoba bersifat dinamis dan lintas negara. Diperlukan kewaspadaan dan sinergi berkelanjutan dari semua pihak,” tegas BNN dalam rilis resminya.
Ajak Masyarakat Ambil Bagian
Dalam rangka mempersempit ruang gerak jaringan narkoba, BNN mengajak seluruh elemen masyarakat untuk aktif berpartisipasi dalam upaya pemberantasan narkotika. Masyarakat diimbau untuk melaporkan aktivitas mencurigakan dan mendukung langkah preventif maupun represif demi mewujudkan Indonesia bersih dari narkoba.
“Pemberantasan narkoba bukan hanya tugas pemerintah, tapi juga tanggung jawab bersama. Mari lindungi generasi bangsa dari bahaya narkotika,” ajak BNN.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS