Suaraindo.id – Ikatan Keluarga Toraja Nusantara (IKaTNus), organisasi yang menaungi berbagai perkumpulan Toraja di seluruh Indonesia dan luar negeri—termasuk IKaT, IKT, KKT, dan KOMBONGAN—menggelar Musyawarah Nasional (Munas) I di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Sabtu (9/8/2025).
Kegiatan ini menjadi ajang strategis untuk memperkuat sinergi antar perantau, membangun kampung halaman, dan mencari solusi atas persoalan sosial, pendidikan maupun hukum yang dihadapi masyarakat Toraja di perantauan.
Ketua Umum IKaTNus, Irjen Pol (Purn) Drs. Frederik Kalalembeng, menyampaikan bahwa forum ini dihadiri sekitar 60 perwakilan dari kabupaten/kota dan provinsi di berbagai wilayah, termasuk Papua, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatra, dan Sulawesi. “Yang hadir menjadi penyambung informasi dan kerja sama antara daerah dan pusat,” ujarnya.
Tiga kepala daerah turut hadir, yakni Bupati Tanah Toraja Zadrak Tombeg, Bupati Toraja Utara Frederik Victor Palimbong, dan Bupati Mamasa Walem Sambolangit, bersama sejumlah tokoh agama Toraja di Jakarta. Para kepala daerah menegaskan harapan agar Toraja berkembang menjadi kota pariwisata unggulan, mengingat besarnya potensi wisata budaya dan alam.
Salah satu isu yang mendapat perhatian khusus adalah akses penerbangan ke Toraja. Selama ini penerbangan terhenti karena kendala bisnis.
Frederik mengungkapkan bahwa pihaknya telah menjembatani komunikasi dengan maskapai dan pemiliknya, untuk mencari solusi. Kesepakatan telah dicapai terkait tiga poin teknis, termasuk avtur dan parkir pesawat.
Namun, ia menegaskan pentingnya tindak lanjut konkret. “Jangan hanya mengirim surat atau menelepon, tapi datangi langsung pihak terkait agar ada kepastian,” tegasnya.
Frederik juga menyoroti perbedaan harga avtur antara Makassar dan Toraja yang mencapai Rp2.000 per liter, yang diharapkan dapat disamakan demi mendukung kelancaran penerbangan.
Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan, Frederik mengajak masyarakat Toraja meneladani semangat juang para pahlawan.
“Perjuangan kita sekarang adalah memajukan pendidikan dan kualitas generasi muda melalui teknologi dan keterampilan, agar harkat dan martabat Toraja terus terangkat,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Munas I, Amos Sirappa, menjelaskan bahwa IKaTNus berperan sebagai wadah pengorganisasian berbagai kerukunan diaspora Toraja di seluruh Indonesia, mulai dari Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga Papua. Masing-masing daerah memiliki nama berbeda namun terhubung melalui koordinasi pusat di Jakarta.
Munas I ini juga menjadi momentum pemilihan pengurus baru untuk memperkuat legalitas organisasi. Selain itu, kegiatan ini memfasilitasi kerja sama antara pengusaha Toraja di Jakarta dengan kontraktor dan pelaku usaha di daerah untuk mendorong pembangunan ekonomi Toraja. Peserta juga diajak mengunjungi berbagai lokasi di Jakarta sebagai inspirasi bagi pengembangan daerah.