Proyek Jalan Pelang-Kepuluk akan Diluncurkan, CSR dan APBD Bersinergi, Warga Ingatkan Kualitas

  • Bagikan
Keterangan Foto : Kondisi Ruas - Jalan Pelang - Kepuluk musim hujan, akan segera dibangun. (Suaraindo.id/Adang Hamdan)

Suaraindo.id – Pemerintah Kabupaten Ketapang akan meluncurkan proyek pembangunan dan peningkatan Jalan Pelang–Kepuluk pada Selasa (12/8/2025), yang dipusatkan di Cafe Merah, kawasan SDA 14, tepat di lokasi proyek. Acara ini dijadwalkan dipimpin langsung oleh Bupati Ketapang, Alexander Wilyo.

Kepala Dinas PUPR Ketapang, Dennery, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara pendanaan dari APBD Ketapang dan Corporate Social Responsibility (CSR) dari sejumlah perusahaan yang beroperasi di sepanjang jalur tersebut.

“Ini adalah bentuk kolaborasi lintas sektor untuk menjawab kebutuhan infrastruktur dasar masyarakat. APBD dan CSR menyatu dalam satu semangat, mempercepat pembangunan yang merata,” jelas Dennery.

Sebagai penanda dimulainya pembangunan, akan dilakukan pemancangan tiang pertama. CSR dari perusahaan juga akan mulai berjalan secara paralel di lokasi yang sama. Dennery menambahkan bahwa Cafe Merah akan dijadikan posko informasi publik terkait perkembangan proyek ini.

Untuk mendukung kelancaran pekerjaan dan keselamatan, arus lalu lintas bagi kendaraan roda empat ke atas akan dialihkan melalui jalur PT Nova menuju PT Limpa Sejahtera.

“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Pengalihan arus dilakukan demi efisiensi dan keselamatan kerja karena banyak alat berat yang akan beroperasi secara bersamaan,” ujarnya.

Warga Ingatkan: Jangan Proyek Asal Jadi

Meskipun proyek ini disambut antusias, masyarakat mengingatkan pemerintah agar pembangunan ini tidak menjadi proyek “asal jadi” yang cepat rusak. Soim, warga Tumbang Titi, menilai kondisi jalan saat ini lebih buruk dibandingkan 35 tahun lalu.

“Jangan sampai proyek ini cuma bagus di awal, tapi baru beberapa bulan sudah hancur lagi. Kami ingin jalan yang tahan lama, bukan proyek tambal sulam,” tegas Soim.

Hal senada disampaikan Aida, warga Pemahan. Ia berharap proyek ini tidak sekadar menjadi proyek seremonial yang hanya menghabiskan APBD tanpa hasil nyata.

“Jangan seperti zaman Bupati Martin dulu. APBD habis ratusan miliar, tapi hasilnya tidak terasa sampai sekarang. Kami ingin di era Bupati Alexander Wilyo dan Jamhuri Amir, kualitas infrastruktur benar-benar jadi prioritas,” katanya.

Ia juga meminta Bupati untuk menindak tegas pejabat yang bermain dengan anggaran dan tidak mendukung visi-misi pembangunan daerah.

“Kalau ada pejabat yang main proyek dan korup, pecat saja. Jangan biarkan mereka menghambat niat baik Bupati membangun Ketapang,” tambah Aida dengan nada geram.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan