Tunggakan Capai Rp2 Miliar Berhasil Tertagih

  • Bagikan

SUARAINDO.ID —— Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Lombok Timur berhasil menata ulang data Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di 21 kecamatan.

‎Kepala Bapenda Lotim, Muksin menyampaikan, pembenahan data ini membuka banyak temuan penting, termasuk tunggakan dan data pembayaran yang belum terinput.

‎”Selama ini, masyarakat sebenarnya sudah terbiasa membayar PBB, hanya saja datanya seringkali tidak tercatat atau terlambat diinput karena volume data yang besar,” ujar Muksin.

‎Muksin menjelaskan, tim Opjar menemukan adanya kasus, di mana wajib pajak yang sudah membayar, namun masih tercatat memiliki tunggakan akibat keterlambatan input data.

‎Lebih lanjut, Muksin mengungkapkan bahwa selama program berjalan, realisasi pembayaran tunggakan PBB-P2 telah mencapai lebih dari Rp2 miliar lebih, dari Rp55 miliar lebih.

‎”Ini adalah uang rakyat yang nantinya akan kembali digunakan untuk membangun Lombok Timur,” ujarnya.

‎Terkait isu kenaikan pajak, Muksin menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Lombok Timur tidak pernah menaikkan tarif PBB P2, bahkan sebaliknya memberikan berbagai bentuk keringanan.

‎“Pimpinan daerah saat ini justru menghapuskan denda pajak dan membebaskan pembayaran bagi masyarakat miskin. Ini bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang kurang mampu,” jelasnya.

‎Muksin menambahkan, penyesuaian Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) yang dilakukan pada 2024 merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) berdasarkan temuan audit tahun 2023.

‎Penyesuaian ini dilakukan agar beban pajak lebih proporsional, terutama bagi pemilik lahan luas dan bangunan bertingkat.

‎Selama ini. misalnya ada tanah berhektar-hektar dan bangunan besar yang hanya dikenai pajak Rp15.000, sama dengan rumah sederhana. Ini tentu tidak adil. Maka NJOP harus disesuaikan, tanpa memberatkan masyarakat kecil.

‎Dengan pembenahan data dan kesadaran masyarakat yang semakin meningkat, Bapenda berharap ke depan pendataan dan pembayaran PBB P2 bisa berjalan lebih akurat.

Penulis: nanangEditor: Redaksi
  • Bagikan