SuaraIndo.Id – Belum sempat lomba mural dimulai, salah satu titik utama lomba di depan Sekretariat KONI Sumsel justru lebih dulu dipenuhi coretan cat putih oleh orang tak dikenal.
Ketua Panitia Pelaksana, Martha Astra, menuturkan panitia sudah menyiapkan titik tersebut sejak pukul 14.00 WIB dengan cat dasar hitam, police line, dan papan pengumuman resmi. Namun, sekitar pukul 19.00 WIB, kondisi berubah drastis: cat dasar hilang tertutup semprotan putih.
“Seperti ada pihak yang memang sengaja tidak ingin Palembang tampil indah. Apakah ini sekadar iseng, hobi, atau benar-benar niat merusak, kita masih bertanya-tanya,” ujar Martha.
Ia menambahkan, pihak kelurahan dan kecamatan diharapkan bisa ikut membantu menjaga titik lomba agar kejadian serupa tidak terulang.
Meski ada insiden ini, panitia memastikan lomba mural tetap berjalan. Sebanyak 18 tim muralis siap bertanding pada 6–9 September di berbagai lokasi strategis Kota Palembang.
Ajang ini menjadi bagian dari program Wali Kota “Palembang Belagak” yang bertujuan mempercantik ruang publik sekaligus menekan aksi vandalisme.
Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP), M. Nasir, menyebut insiden ini justru menegaskan pentingnya ruang ekspresi resmi.
“Kalau dinding kota dibiarkan kosong, ia akan terus jadi sasaran vandalisme. Dengan mural, kita ubah dinding itu menjadi kanvas seni yang membanggakan,” tegasnya.
Senada, Ketua Gen RD, Febri Zulian, menambahkan mural adalah sarana edukasi bagi generasi muda.
“Anak-anak muda butuh ruang. Dengan mural, mereka bisa berkarya positif sekaligus ikut mempercantik kota,” ujarnya.
Info Lomba Mural Palembang 2025
Peserta: 18 tim muralis (1–5 orang per tim)
Lokasi:
Ruko Sari Bundo Simpang Charitas (11 titik)
Samping Lapas Perempuan (2 titik)
Seberang Hotel Grand Inna (9 titik)
Simpang V DPRD Sumsel (2 titik)
Jadwal:
Pembukaan: 6 September, pukul 10.00 WIB (dihadiri Wali Kota & Forkopimda, termasuk simbolis goresan pertama).
Perlombaan: 6–7 September.
Penutupan & Pengumuman pemenang: 9 September pagi.
Hadiah: Piala, piagam Wali Kota Palembang, dan uang pembinaan.
Dengan hadirnya mural di berbagai sudut kota, panitia berharap masyarakat tidak hanya mengapresiasi, tetapi juga ikut menjaga karya para seniman agar Palembang bisa benar-benar tampil indah, tertib, dan bebas vandalisme.