Suaraindo.id – Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, mencatat sebanyak 75 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi sejak Januari hingga awal September 2025.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DKPPKB Bengkayang, Arya Purba, mengatakan pada September ini tercatat enam kasus baru. Meski kasus masih ditemukan, jumlahnya jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2023 dan 2024.
“Tahun 2023 terdapat 319 kasus dengan dua kematian, sementara pada 2024 menurun menjadi 200 kasus juga dengan dua kematian. Tahun ini sampai September ada 75 kasus dan tidak ada korban jiwa,” ujar Arya saat dihubungi di Bengkayang, Senin (8/9/2025).
Menurutnya, tren penurunan kasus ini menunjukkan hasil positif dari berbagai upaya pencegahan yang dilakukan. Pihaknya terus mengimbau masyarakat melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus: menguras, menutup, mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, serta menambahkan langkah pencegahan lain.
Selain imbauan, Dinas juga melakukan pengasapan fokus di lokasi ditemukan kasus serta pembagian larvasida untuk membunuh jentik nyamuk di tempat penampungan air masyarakat.
“Pengasapan hanya membunuh nyamuk dewasa, sementara pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan rumah tangga menjadi kunci utama mencegah penularan,” jelas Arya.
Ia juga mengingatkan warga agar menjaga kebersihan lingkungan, menutup rapat tempat penampungan air, serta tidak membiarkan barang bekas menampung air hujan. Masyarakat diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala demam tinggi mendadak, nyeri sendi, atau muncul bintik merah pada kulit.
Dengan tren penurunan kasus dalam tiga tahun terakhir, DKPPKB Bengkayang optimistis angka kejadian DBD dapat terus ditekan melalui kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan partisipasi aktif masyarakat.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS