Suaraindo.id – Masyarakat adat bersama sejumlah organisasi masyarakat (Ormas) Dayak di Kalimantan Barat menyatakan siap melaporkan akun TikTok @Riezkykabah ke Polda Kalbar. Langkah ini diambil menyusul konten yang dinilai menghina suku Dayak dengan menyebut mereka sebagai penganut ilmu hitam.
Salah satu tokoh masyarakat adat Dayak, Iyen, menegaskan pernyataan tersebut sangat merendahkan martabat dan mencederai kehormatan suku Dayak.
“Sebagai orang Dayak, saya merasa sangat terpukul, terhina, dan difitnah. Saudara Riezky mengatakan bahwa orang Dayak adalah penganut ilmu hitam. Itu tidak benar dan tidak bisa kami terima,” ujar Iyen saat ditemui di Rumah Betang, Jalan Sutoyo, Pontianak, Selasa (9/9/2025).
Menurutnya, tuduhan itu tidak hanya menyudutkan tetapi juga merusak citra masyarakat Dayak yang selama ini menjunjung tinggi kearifan lokal serta keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atau Jubata.
“Kalau disebut penganut ilmu hitam, saya minta ditunjukkan seperti apa bentuknya? Ilmu hitam itu jelas-jelas bertentangan dengan ajaran kami. Setahu saya, orang Dayak tidak mengenal dan tidak mengamalkan hal-hal seperti itu,” tegasnya.
Iyen menegaskan pihaknya bersama masyarakat adat akan menempuh jalur hukum. Ia bahkan mendorong seluruh masyarakat Dayak yang merasa tersinggung untuk ikut membuat laporan.
“Siapa pun boleh melapor, tidak hanya saya. Kalau ada yang merasa dirugikan, silakan buat laporan. Ini sudah termasuk penghinaan dan pencemaran nama baik,” tegasnya.
Sementara itu, Adrianus Rumpeh, anggota Ormas Tangkitn Janawi, menuturkan bahwa laporan ini merupakan hasil kesepakatan banyak Ormas Dayak yang merasa dilecehkan.
“Kami pertegas bahwa laporan terhadap Riezky Kabah ini adalah dorongan dari banyak Ormas Dayak. Menyebut kami sebagai penganut ilmu hitam adalah bentuk penghinaan terhadap budaya dan kepercayaan kami,” ujarnya.
Adrianus juga mengingatkan para kreator konten agar berhati-hati dalam membuat pernyataan di media sosial, khususnya yang berkaitan dengan suku, agama, dan budaya.
“Dalam hitungan detik, sebuah konten bisa ditonton ribuan orang. Kalau isinya menyesatkan, dampaknya akan sangat buruk. Padahal kenyataannya, Dayak adalah suku yang menjunjung nilai-nilai luhur, bukan penganut ilmu hitam,” ucapnya.
Ia menegaskan bahwa eksistensi masyarakat Dayak hingga kini justru berakar pada kecerdasan, kearifan, dan keteguhan menjaga tanah serta budaya leluhur.
“Bumi Borneo ini masih utuh sampai hari ini karena kecerdasan dan keteguhan masyarakat Dayak. Jadi jangan sembarangan membuat pernyataan yang mencoreng nama baik kami,” pungkas Adrianus.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS