Suaraindo.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mempawah, Kalimantan Barat, memberikan klarifikasi terkait video viral yang memperlihatkan seorang pelajar menyeberangi sungai dengan berjalan di atas tali di Desa Peniti Besar–Desa Peniti Dalam II, Kecamatan Segedong.
Kepala Dinas Kominfo Mempawah, Rudi, menegaskan bahwa peristiwa yang menjadi perhatian warganet tersebut tidak sepenuhnya sesuai dengan apa yang tampak di video.
Ia menjelaskan, insiden itu terjadi pada Kamis (4/9/2025) pagi ketika sejumlah anak hendak berangkat sekolah. Sejak jembatan penghubung roboh beberapa waktu lalu, Pemerintah Desa Peniti Besar menyiapkan pelampung darurat untuk membantu warga menyeberangi sungai, sambil menunggu pembangunan jembatan baru oleh Pemkab tahun ini.
“Sebenarnya ada jembatan lain di desa itu. Namun, karena jaraknya lebih dekat, anak-anak biasanya memilih menggunakan pelampung di lokasi eks jembatan yang roboh,” ujar Rudi kepada awak media usai menghadiri High Level Meeting TPID di Kantor Bupati Mempawah, Selasa (9/9/2025).
Menurutnya, video tersebut bermula ketika salah seorang siswa iseng mengikat tali pelampung setelah sampai di seberang sungai. Akibatnya, pelampung tak bisa ditarik kembali untuk digunakan siswa lain.
“Agar bisa tetap berangkat sekolah, ada seorang siswa yang nekat berjalan di atas tali untuk melepaskan ikatan itu. Proses inilah yang direkam teman-temannya hingga viral di media sosial dan menimbulkan persepsi keliru,” jelasnya.
Rudi menegaskan bahwa kondisi tersebut hanya bersifat sementara dan tidak mencerminkan situasi sebenarnya di lapangan. Ia juga memastikan Bupati Mempawah Erlina telah dua kali meninjau lokasi pasca-robohnya jembatan.
“Insya Allah, tahun ini jembatan akan dibangun kembali oleh Pemkab Mempawah melalui APBD Tahun Anggaran 2025 yang bersumber dari bantuan keuangan provinsi,” tegasnya.
Pemkab Mempawah berharap klarifikasi ini dapat meluruskan persepsi publik dan menenangkan kekhawatiran masyarakat.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS