Suaraindo.id – Ratusan warga Kabupaten Sambas menggelar aksi unjuk rasa pada Selasa (23/9/2025). Massa bergerak dari halaman Kantor Bupati Sambas menuju Kantor DPRD Kabupaten Sambas sambil membawa spanduk berisi kritik keras terhadap kebijakan pemerintah daerah.
Dalam aksinya, warga menyoroti kondisi perekonomian yang dinilai semakin sulit. Mereka menuding pengelolaan keuangan daerah tidak transparan serta membebani masyarakat. Salah satu spanduk bertuliskan “Rakyat Bersuara, Ambruknya Ekonomi Masyarakat Kab. Sambas” menjadi simbol keresahan massa.
Isu utama yang disuarakan yakni dana hibah sebesar Rp150 miliar yang dianggap tidak jelas penggunaannya, serta utang Pemda Sambas mencapai Rp273 miliar yang dinilai semakin menekan di tengah ekonomi lesu.
Selain itu, kerusakan infrastruktur juga menjadi sorotan. Massa menilai banyak jalan dan fasilitas umum di Sambas terbengkalai tanpa perbaikan berarti, mencerminkan lemahnya tata kelola pemerintahan daerah.
Dalam orasinya, massa juga menuntut perhatian pemerintah terhadap nasib tenaga honorer serta PPPK paruh waktu agar tidak dirugikan dalam proses pengangkatan.
Aksi sempat memanas ketika massa mengancam akan menggelar demonstrasi lebih besar jika tuntutan mereka diabaikan. “Jika aspirasi kami tidak digubris, maka aksi yang lebih besar akan kembali kami gelar,” teriak salah seorang orator.
Setibanya di Kantor DPRD Sambas, massa membentangkan spanduk dan menyuarakan tuntutan mereka. Aksi kemudian dilanjutkan di Aula DPRD, di mana aspirasi disampaikan langsung kepada Bupati Sambas Satono, Wakil Bupati Heroaldi Djuhardi Alwi, serta Sekda Fery Madagaskar.
Masyarakat berharap pemerintah daerah dapat memberikan jawaban yang jelas, transparan, serta berpihak kepada kepentingan rakyat Sambas.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS