SUARAINDO.ID —— Bupati Lombok Timur Drs H. Haerul Warisin menraih penghargaan bergengsi dalam acara SEAMEO RECFON Outstanding Schools and Partners Appreciation 2025.
Penghargaan tersebut diberikan atas komitmen dan keberhasilan daerah, dalam melaksanakan Program Anakku Sehat dan Cerdas atau Early Childhood Care, Nutrition, and Education (ECCNE).
Kabupaten Lombok Timur tercatat sebagai satu dari empat kabupaten di Indonesia yang berhasil mencapai ‘Tahap Agung’ dalam program ECCNE.
Capaian tertinggi tersebut ditandai dengan pemenuhan kriteria penurunan prevalensi stunting pada balita sebesar minimal 2% per tahun, sebuah indikator penting dalam perbaikan gizi dan kesehatan anak usia dini.
Bupati menyampaikan, apresiasi tersebut merupakan hasil kerja sama dan dukungan semua pihak.
Penghargaan sebagai bukti kolaborasi yang solid dari seluruh jajaran pemerintah daerah, mitra, dan masyarakat dalam memperkuat program Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD-HI) serta serius menangani stunting di Lombok Timur.
Acara yang mengusung tema “Capaian Program NGTS & ECCNE Wujudkan Gizi Optimal bagi Sumber Daya Manusia Berkualitas.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh SEAMEO RECFON (Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Centre for Food and Nutrition), sebuah organisasi regional di bawah naungan Kementerian Pendidikan Asia Tenggara.
Program ECCNE dan NGTS (Nutrition Goes to School) merupakan program unggulan SEAMEO RECFON yang diinisiasi sejak 2016/2017.
”Kedua program ini menerapkan pendekatan bertahap, baik di tingkat satuan pendidikan maupun kabupaten,” Ujar Bupati, Kamis 25 September 2025.
Hingga saat ini, capaian Program ECCNE menunjukkan kemajuan signifikan.
Sebanyak 50 kabupaten/kota prioritas stunting di Indonesia telah mencapai Tahap Madya, dan 14 kabupaten termasuk Lombok Timur sebagai wilayah dampingan fokus (lokus) telah mencapai Tahap Utama.
Ke depan, tahun 2025 ini, SEAMEO RECFON menargetkan delapan kabupaten dari 14 lokus dapat mencapai Tahap Paripurna atau Agung.
Melalui pemberian penghargaan ini, SEAMEO RECFON berharap dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan gizi optimal demi terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat, cerdas, dan berdaya saing di masa depan.
Adapun latar balakang program ini, untuk NGTS diinisiasi tahun 2016, berfokus pada penguatan gizi di sekolah. Hingga 2023, sebanyak 23 satuan pendidikan di Indonesia telah mencapai tahap mandiri/institusionalisasi.
Sedangkan untuk ECCNE diinisiasi tahun 2017 berfokus pada perawatan, gizi, dan pendidikan anak usia dini untuk pencegahan stunting.
Keberhasilan Lombok Timur menjadi contoh konkret bagaimana komitmen pemerintah daerah dapat mendorong percepatan penurunan stunting dan peningkatan kualitas SDM sejak dini.