Yanto Bantah Tuduhan Penimbunan BBM Subsidi di Sintang

  • Bagikan
Yanto saat menunjukkan drum plastik bekas oli dikediaman nya.SUARAINDO.ID/SK

Suaraindo.id – Yanto, warga Desa Laman Raya, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang, membantah keras tudingan adanya aktivitas penimbunan bahan bakar minyak (BBM) subsidi di kediamannya. Klarifikasi ini disampaikannya menanggapi pemberitaan salah satu media online beberapa waktu lalu yang menyebut rumahnya menjadi lokasi transaksi solar subsidi.

Menurut Yanto, kesehariannya ia hanya berjualan sembako dan membuka jasa servis kendaraan, termasuk penyetelan injeksi mobil. Ia menegaskan, tuduhan adanya aktivitas ilegal tersebut tidak benar.

“Tidak benar jika ada sopir tangki minyak yang menjual atau ‘kencing’ di tempat saya. Sopir itu datang murni untuk servis kendaraan berupa perbaikan injeksi saja,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (16/9/2025).

Ia menjelaskan, pada saat kejadian dirinya hanya membantu seorang sopir truk tangki pembawa BBM dari Sintang menuju Melawi yang mengalami kendala teknis. Sopir tersebut mengeluhkan kondisi kendaraan yang kurang bertenaga sehingga dikhawatirkan menghambat distribusi minyak.

Hal senada diungkapkan oleh Iwan, sopir tangki Pertamina milik PT Bota Makmur Perkasa. Ia membenarkan bahwa dirinya memang singgah di kediaman Yanto hanya untuk melakukan penyetelan injeksi.

“Kami biasanya memang menyetel injeksi di tempat beliau. Jadi tidak benar jika Pak Yanto disebut sebagai penadah minyak dari tangki yang saya bawa,” tegas Iwan yang saat itu didampingi keluarga.

Iwan memastikan, BBM yang ia bawa dari Sintang telah disalurkan sepenuhnya ke salah satu SPBU di Kabupaten Melawi sesuai prosedur. Bahkan, pengecekan (sonding) tetap dilakukan untuk memastikan takaran minyak tidak berkurang.

“Minyak yang saya bawa semuanya utuh dan sudah diterima pihak pengelola SPBU di Melawi. Jadi tidak ada persoalan. Saya membantah semua tuduhan atas pemberitaan yang memfitnah saya dan Pak Yanto,” tambahnya.

Dengan adanya klarifikasi ini, Yanto dan Iwan berharap masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum tentu benar. Mereka juga meminta pihak terkait agar lebih cermat dalam menelusuri kebenaran sebelum menyebarkan informasi ke publik.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan