SuaraIndo.id- Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan Daerah Pemilihan (Dapil) II Kota Palembang kembali melaksanakan kegiatan Reses Masa Sidang IV Tahun 2025 di SMK PGRI 2 Palembang, Selasa (14/10/2025).
Kegiatan ini menjadi ajang bagi wakil rakyat untuk menyerap aspirasi langsung dari pihak sekolah, guru, dan masyarakat sekitar.
Mewakili Anggota DPRD Provinsi Sumsel Dapil II Kota Palembang, Hj. Zaitun Mawardi Yahya, SH, M.Kn, menyampaikan bahwa reses kali ini menjadi titik kedua pelaksanaan di wilayah Palembang. Sebelumnya, kegiatan serupa juga digelar di SMA IT Hasanah.
“Alhamdulillah, ini sudah titik kedua kami hari ini. Sebelumnya di SMA IT Hasanah, dan sekarang di SMK PGRI 2 Palembang. Masalah yang banyak disampaikan masih seputar guru PPPK dan sarana prasarana sekolah,” ujar Hj. Zaitun.
Ia menuturkan, banyak tenaga pendidik berharap bisa diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Selain itu, sejumlah sekolah juga mengusulkan bantuan perbaikan fasilitas belajar seperti ruang kelas, atap, dan lantai yang sudah rusak.
“Usulan-usulan tersebut kami terima dan akan kami perjuangkan. Kami juga menyarankan agar data kebutuhan sekolah dimasukkan ke dalam Dapodik supaya dapat terpantau pemerintah pusat,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Hj. Zaitun juga mengapresiasi keberadaan sekolah swasta berkualitas seperti SMK PGRI 2 Palembang yang mampu menjadi alternatif pendidikan bagi siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri.
“Kami berterima kasih atas keberadaan sekolah swasta yang tetap menjaga mutu pendidikan. Ini menjadi jalan tengah bagi anak-anak agar tetap bisa mendapatkan pendidikan yang baik,” katanya.
Selain membahas persoalan pendidikan, Hj. Zaitun juga menyinggung kekhawatiran masyarakat terkait kasus MBG (Makan Bergizi Gratis) yang ramai dibicarakan. Ia menjelaskan, dari sekitar 9.000 dapur penyedia MBG di seluruh Indonesia, terdapat 70 dapur yang ditemukan bermasalah, dan semuanya telah dikenai sanksi sesuai ketentuan.
“Data nasional menunjukkan ada 70 dapur yang bermasalah dari sekitar 9.000 yang ada. Itu sudah diberikan sanksi, bahkan ada yang diberhentikan sementara. Insyaallah regulasi akan terus disempurnakan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala SMK PGRI 2 Palembang Eddyson, S.Pd., M.M. menyampaikan apresiasinya atas kunjungan dan perhatian dari DPRD Sumsel terhadap dunia pendidikan.
“Kami bersyukur karena program DPRD ini terjun langsung ke sekolah. Banyak masalah di dunia pendidikan, mulai dari sarana prasarana, pembelajaran, hingga tenaga pendidik. Dengan adanya reses ini, kami merasa didengar,” ungkapnya.
Eddyson berharap program reses tidak hanya berhenti di tahun ini, melainkan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang agar sekolah-sekolah swasta juga mendapat perhatian lebih.
“Kami berharap kegiatan seperti ini rutin dilakukan agar DPRD bisa mendengar langsung kondisi sekolah. Banyak sekolah swasta yang masih berjuang dengan keterbatasan,” ujarnya.
Eddyson juga memaparkan bahwa SMK PGRI 2 Palembang memiliki lima jurusan, yaitu Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Sepeda Motor, Teknik Komputer Jaringan, serta dua jurusan lainnya yang kini bekerja sama dengan berbagai industri besar seperti Yamaha, Fuso, PT Axioo, dan Telkomsel.
Kurikulum di sekolah ini bahkan telah disesuaikan dengan kebutuhan industri agar lulusan siap kerja.
“Kami menggunakan kurikulum nasional yang dikombinasikan dengan kurikulum industri. Jadi siswa tidak kaget ketika masuk dunia kerja,” jelasnya.
Dengan kerja sama industri yang kuat dan dukungan dari pemerintah melalui DPRD, Eddyson optimistis SMK PGRI 2 Palembang akan terus mencetak lulusan yang unggul, terampil, dan siap bersaing di dunia kerja.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS