Meningkatkan Edukasi dan Literasi Finansial: APPI Sosialisasikan Undang-Undang Fidusia dan Penerapan Industri Pembiayaan di Kalimantan Barat

  • Bagikan
Sosialisasi UU Jaminan Fidusia dan Penerapannya di Industri Jasa Pembiayaan oleh APPI. Foto : Suara Kalbar

Suaraindo.id – Guna mendorong edukasi serta literasi keuangan di Kalimantan Barat, terutama di Kota Pontianak, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menggelar sosialisasi mengenai Undang-Undang Fidusia dan penerapan industri pembiayaan. Acara ini berlangsung pada Kamis siang (10/10/2024) dan merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Multifinance Day yang diselenggarakan di Gaia Mall.

Ketua Umum APPI, Suwandi Wiratno, menekankan pentingnya memperkenalkan peran perusahaan pembiayaan kepada masyarakat luas, terutama di Pontianak, di mana pemahaman mengenai perusahaan pembiayaan masih minim.

“Banyak masyarakat yang masih menganggap perusahaan pembiayaan sebagai leasing, padahal keduanya berbeda. Melalui acara ini, kami berharap masyarakat Pontianak dapat memahami dengan lebih jelas apa itu perusahaan pembiayaan dan bagaimana fungsinya dalam mendukung kebutuhan finansial, seperti pembiayaan modal kerja, investasi, dan lainnya,” ungkap Suwandi.

Lebih lanjut, Suwandi menjelaskan bahwa acara sosialisasi ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam mengenai eksekusi jaminan fidusia. Sosialisasi tersebut penting bagi pelaku industri pembiayaan, aparat penegak hukum, serta masyarakat agar lebih memahami proses yang terlibat dalam pengelolaan kredit dan piutang.

“Pemahaman mengenai berhutang secara bijak juga menjadi fokus utama kami. Masyarakat harus memahami tanggung jawab dalam membayar angsuran secara tepat waktu agar terhindar dari masalah keuangan di masa mendatang,” tambahnya.

Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Khusus, Andra Sapta, menyoroti data terkait pembiayaan di Kalimantan Barat. Menurutnya, wilayah ini memiliki outstanding pembiayaan sebesar 2,1 persen dari total nasional, dengan angka piutang pembiayaan bermasalah mencapai Rp223 miliar.

“Jika dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, kontribusi Kota Pontianak memang tergolong kecil. Namun, tetap ada potensi besar untuk meningkatkan literasi dan akses pembiayaan bagi masyarakat di Kalbar,” jelas Andra.

Acara Multifinance Day ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai industri pembiayaan, serta memberikan panduan yang tepat dalam pengelolaan utang dan pinjaman. Dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan layanan pembiayaan secara bijak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah ini.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan