Suaraindo.id – Seorang PNS Kantor Camat Pemahan yang menjabat sebagai Kepala seksi Ekbangkessos, diduga mendapat perlakuan kasar dan sikap arogan dari pimpinannya Camat, yakni Camat Pemahan, sehingga harus dilarikan ke Puskesmas terdekat, Rabu (23/10/24).
Kronologi tersebut menurut versi Korban bernama Rahmad Kartolo, beberapa waktu lalu menerima surat teguran dari Hermansyahwiran selaku Camat Pemahan terkait absensi, meskipun ia selalu hadir dan mengikuti semua kegiatan, yang dapat dibuktikan melalui data fingerprint.
Menurut penuturan korban saat di konfirmasi Jurnalis Suaraindo.id, sebelum kejadian Rahmad mencoba mengklarifikasi masalah surat teguran, namun dia justru menghadapi dengan sikap yang kurang bijak.
“Dalam insiden tersebut, saya piting terlebih dahulu oleh camat di ruangannya dan meskipun saya hanya ingin mengkonfirmasi soal surat tersebut,” tutur rahmat melalui sambungan telepon.
Akibat penganiayaan tersebut, menurut Rahmat mengalami cedera pada hidung dan kesulitan bernapas, sehingga dilarikan ke Puskesmas Tumbang Titi untuk mendapatkan pertolongan dan perawatan. Kemudian Rahmat melaporkan insiden yang dialami ke Polsek Tumbang Titi.
Sementara itu, Hermasyahwiran Camat Pemahan saat di Konfirmasi melalui sambungan telepon menyatakan bahwa, berita yang beredar itu tidak benar dan tidak sesuai fakta yang terjadi. Rahmat Kartolo diduga melakukan kebohongan publik soal kronologi peristiwa tersebut. Menurut peristiwa tersebut disaksikan oleh pegawai Kecamatan lainya.
“Jadi berita tersebut terlalu berlebihan, tidak sesuai fakta yang terjadi, saudara Rahmat terlalu mendramatisir peristiwa tersebut,” papar Herman.
Menurut Herman peristiwa tersebut terjadi berawal saat Rahmat Kartolo masuk ke rungannya untuk mengklarifikasi surat yang ditujukan kepadanya. Kedua sempat bersitegang karena anak buahnya tersebut datang dengan emosi dan nada tinggi kepadanya.
Anak buahnya tersebut juga memaksa dirinya untuk mereset ulang sidik jari semua pegawai kecamatan, namun Herman menolak karena saat sedang tengah bulan artinya itu akan menghapus sidik jari absen pegawai lain.
“Jadi tidak benar kalau saya hanya melakukan pemukulan, sebenarnya dia dahulu memiting leher saya diruangan saya”. papar Herman.
Selanjutnya menurut Camat perdebatan tersebut berlanjut sampai keluar ruangan, karena kesal anak buahnya terus memaksa untuk mereset sidik jari, Herman mencoba mencolek wajah Rahmat hingga kacamatanya jatuh.
“Saya tidak melakukan pemukulan, hanya mencolek wajahnya dan mengenai kacamata hingga kacamatanya terjatuh,” tukas Herman.
Terkait berita yang beredar, Herman merasa dicemarkan nama baiknya, sehingga ada kemungkinan untuk melaporkan balik pihak pertama kali mengapload dan memviralkan di akun Facebook. Dirinya menghimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing oleh berita yang beredar yang menurutnya terlalu mendramatisir.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS