Suaraindo.id – Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang menggelar sosialisasi mengenai Peraturan Wali Kota Singkawang Nomor 13 Tahun 2024 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) pada Selasa (29/10/2024) di Kantor Wali Kota Singkawang. Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penguatan pola hidup sehat yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan dan KB Singkawang, dr. Achmad Hardin, membuka sosialisasi dengan memaparkan data kesehatan masyarakat Singkawang, khususnya penyakit Katastrofik – penyakit berat yang membutuhkan perawatan intensif, biaya tinggi, dan sering kali mengancam jiwa. Berdasarkan data, penyakit Katastrofik mendominasi dengan pengidap terbanyak di usia 56-60 tahun untuk perempuan (54,88%) dan 61-65 tahun untuk laki-laki (45,11%). Hardin juga menyebutkan bahwa kasus Katastrofik tertinggi tercatat pada Desember 2023 dengan 3.779 kasus, yang menunjukkan tren peningkatan pada akhir tahun.
“Pada Desember 2023, kasus Katastrofik mencapai angka tertinggi sebanyak 3.779 kasus, yang perlu menjadi perhatian kita semua,” ungkap Hardin.
Selain itu, ia menjelaskan beban biaya yang diserap oleh Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akibat penyakit Katastrofik mencapai Rp16,9 triliun, dengan penyakit jantung sebagai penyerap anggaran tertinggi, yaitu Rp33,99 miliar. Data ini menekankan pentingnya upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan melalui Germas.
Hardin menjelaskan gaya hidup yang sering kali menjadi pemicu penyakit Katastrofik. “Gaya hidup kurang sehat, seperti merokok, minim aktivitas fisik, jarang makan buah dan sayur, konsumsi makanan berlemak dan gorengan, serta minuman bersoda dan alkohol, menjadi penyebab utama berbagai penyakit berat,” ujarnya. Akibat pola hidup tidak sehat ini, risiko penyakit seperti obesitas, stroke, kanker paru, dan penyakit jantung meningkat, yang berujung pada kerugian ekonomi dan sosial yang signifikan. AIDS menjadi penyumbang terbesar kerugian ekonomi, dengan angka mencapai Rp350 triliun.
Ia menegaskan, Germas sebagai bagian dari Program Indonesia Sehat berfokus pada tiga aspek utama: Paradigma Sehat (meliputi pendekatan promotif-preventif), penguatan pelayanan kesehatan, dan implementasi JKN berbasis gotong royong. Melalui Germas, Dinas Kesehatan berharap masyarakat dapat menjaga kesehatan, meningkatkan produktivitas, menciptakan lingkungan yang bersih, dan menekan biaya kesehatan.
“Untuk mewujudkan hal ini, kami mengajak semua pemangku kepentingan aktif mensosialisasikan pola hidup sehat kepada masyarakat: rutin beraktivitas fisik, konsumsi makanan bergizi, menjauhi rokok dan alkohol, memeriksa kesehatan secara berkala, menjaga kebersihan lingkungan, dan menggunakan fasilitas sanitasi yang layak,” tutup Hardin.
Dengan sosialisasi ini, Pemerintah Kota Singkawang berupaya menggerakkan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mewujudkan Singkawang yang lebih sehat dan produktif, sejalan dengan visi Indonesia Sehat dan target pembangunan kesehatan nasional.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEW