SUARAINDO.ID —– “Jika Hari Kiamat akan tiba sesaat lagi dan engkau masih membawa tunas sebatang pohon untuk kamu tanam di semak belukar, teruskan niatmu dan tanamlah.” Hadits riwayat Bukhari dan Ahmad.
Hadist tersebut menjadi semangat Himpunan Mahasiswa Program Study Pendidikan Agama Islam (HMPS PAI) Institut Agama Islam (IAI) Hamzanwadi Pancor melaksanakan reboisasi atau penghijauan di Desa Labuhan Lombok, Kecamatan Pringgabaya Kabupaten Lombok Timur.
Kepala Program Study PAI Khairul Khafizin mengungkapkan, gerakan penanaman seribu pohon merupakan bentuk kampanye pentingnya konservasi lingkungan untuk keberlanjutan hidup manusia.
Saat ini, isu lingkungan telah menjadi perhatian dunia. Modernisasi dan industrialisasi memberi dampak kerusakan lingkungan, sehingga diperlukan penangan yang konkrit dan langkah solutif untuk menjaga alam.
“Setiap hari kita disuguhkan dengan isu lingkungan tentang bencana alam, yang berdampak pada perusakan dan krisis lingkungan oleh tangan-tangan manusia,” ujar Khairul.
Di kabupaten Lombok Timur dan Indonesia umumnya, krisis lingkungan menjadi perhatian publik. Namun jika tidak tersorot media, kerap diabaikan dan tidak dianggap sebagai maslaah serius.
Padahal bencana yang terjadi merupakan akumulasi perilaku buruk manusia yang tidak bertanggung jawab pada alam. Seperti pembalakan liar (ilegal logging), penggundulan hutan (deforestasi) dan penambangan.
Khairul menambahkan, mahasiswa IAI Hamzanwadi sebagai masyarakat intelek memiliki peran sebagai agen perubahan. Terlebih dengan keilmuannya di bidang keagamaan, kegiatan yang dilakukan tentunya merupakan bagian dari gerakan dakwah.
“IAIH Pancor harus berperan aktif mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur’an dan Sunnah,” pesannya.
Sementara itu, Kapolsek Pringgabaya, AKP Suyono mengatakan kontribusi berupa penghijauan sangat dibutuhkan di wilayahnya. Terlebih pada musim penghujan kerap terjadi longsor karena keberadaan pohon yang mulai jarang.