Aceh Singkil Dikepung Malaria, Sandang Status Kejadian Luar Biasa

  • Bagikan
Foto Ilustrasi penyakit malaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. (Suaraindo.id/net)

Suaraindo.id – Kabupaten Aceh Singkil hingga kini masih sandang status kejadian luar biasa (KLB) malaria dan Status tersebut belum dicabut sejak ditetapkan pada 16 Mei 2024 lalu.

Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan Aceh Singkil Mursal menyebutkan, untuk sebaran kasus Demam berdarah (DBD), ada tiga kecamatan yang paling banyak terdampak yaitu, Simpang Kanan, Gunung Meriah, dan Singkil dan tercatat 32 kasus selama empat bulan pertama tahun 2025.

“Sementara itu, kasus luar biasa (KLB) Malaria masih terjadi di Kecamatan Pulau Banyak dan Pulau Banyak Barat.

Status KLB yang ditetapkan sejak Mei 2024 dengan total 134 kasus belum dicabut hingga saat ini.

Bahkan, 32 kasus baru tercatat dalam empat bulan terakhir, mayoritas terjadi di Pulau Banyak,” kata Mursal berdasarkan data yang diterima Suaraindo.id, senin 19 Mei 2025.

Sudah 12 bulan atau setahun kabupaten di batas Samudera Hindia tersebut menyandang status KLB malaria.

Mursal menambahkan, Sedangkan 9 kecamatan lainnya di Kabupaten Aceh Singkil aman dari kasus malaria.

Salah satu pelaku usaha di bidang penginapan dan transportasi mengatakan kepada Suaraindo.id, jika status KLB Malaria di pulau banyak tidak ada pengaruh sama sekali dan para Wisatawan juga bawa anti malaria yaitu Doxicorcycline.

“Karna malaria tidak bisa dimusnahkan di pulau banyak, Malaria Sudah ada sejak pulau ini ada dan Hanya saja menjaga masing-masing diri serta kebersihan lingkungan.

Mungkin lebih sering melakukan penyemprotan rutin agar tidak menimbulkan kasus baru agar wisatawan nyaman berkunjung ke pulau banyak.

Tapi, itu tergantung pemerintah,” ujar sunber yang enggan namanya disebutkan.

Sambung Mursal, selain untuk mendeteksi dini kasus malaria secara aktif dan memberikan pengobatan dan melalui pemeriksaan darah secara massal warga (MBS), itu merupakan sebagai langkah awal untuk penanganan kasus-kasus malaria di wilayah Kepulauan Banyak, Aceh Singkil.

“Selain akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kita berencana akan melakukan kegiatan Mass Blood Survei (MBS) atau pemeriksaan darah secara massal,” tambahnya.

Sebelumnya, ditemukan sejumlah kasus baru seorang warga Pulau Sarok, Kecamatan Singkil, Aceh Singkil, inisial AR (28) yang terpapar malaria dari Pulau Pinang, Desa Pulau Baguk, Kecamatan Pulau Banyak, Aceh Singkil.

Kemudian ungkap Mursal, agar eliminasi malaria ini kembali dapat terwujud di wilayah Kepulauan Banyak, Aceh Singkil. Ia berharap kepada seluruh stakeholder, terkhusus warga setempat dapat secara bersama-sama dapat mendukung berbagai kegiatan dinas kesehatan selama ini.

Seperti akan melakukan penyemprotan insektisida di sekitar pemukiman dan perumahan warga, dan pemberian kelambu kepada warga.

“Dan yang terpenting warga dapat secara bersama – sama ikut berperan membunuh jentik-jentik nyamuk dengan menerapkan pola hidup bersih, ” tutup Mursal.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan