Suaraindo.id – Ratusan warga dari tujuh desa di Kecamatan Air Hangat, Kabupaten Kerinci, Jambi, menggelar kegiatan gotong royong (Goro) serentak untuk mengatasi dampak kekeringan yang semakin mengkhawatirkan. Kegiatan yang dipusatkan di Bendung Air Kasigi pada Minggu pagi (13/7/2025) ini turut dihadiri langsung oleh Bupati Kerinci dan Camat Air Hangat.
Warga dari empat desa di wilayah Koto Majidin, dua desa dari Tebat Ijuk, serta satu desa dari Kemantan, bersama Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan tokoh masyarakat, secara bergotong royong membersihkan saluran irigasi yang menghubungkan Sungai Batang Marao dengan anak Sungai Bandar Kasigi.
Aksi ini dimulai sejak pukul 07.00 WIB dan berfokus pada pengangkatan lumpur, pembersihan jalur air, serta perbaikan saluran yang mengalami pendangkalan dan penyumbatan akibat curah hujan yang sangat minim dalam beberapa bulan terakhir.Kegiatan ini adalah bentuk kepedulian bersama terhadap kondisi pertanian kita. Jika tidak ditangani segera, kekeringan ini bisa menyebabkan gagal tanam dan berdampak pada ketahanan pangan masyarakat,” ujar Bupati Kerinci saat meninjau langsung lokasi kegiatan.
Menurut data dari pemerintah daerah, ratusan hektare sawah milik petani di kawasan tersebut terancam gagal panen akibat terganggunya aliran irigasi dari Bendung Air Kasigi, yang selama ini menjadi sumber utama pengairan lahan pertanian.
Warga mengaku kegiatan gotong royong ini merupakan upaya darurat menyelamatkan musim tanam tahun ini. Mereka berharap dukungan pemerintah tidak berhenti di sini, melainkan juga diikuti dengan solusi jangka panjang, seperti normalisasi bendungan dan penguatan infrastruktur irigasi.
“Ini bukan sekadar kerja bakti biasa. Ini perjuangan kami menyelamatkan mata pencaharian,” kata Hendra, salah seorang petani dari Desa Koto Majidin.
Kegiatan ini juga menunjukkan sinergi antara masyarakat, aparat keamanan, dan pemerintah daerah dalam menghadapi tantangan iklim yang semakin ekstrem. Gotong royong menjadi simbol kekuatan sosial dan solidaritas warga dalam menjaga ketahanan pangan di tengah ancaman kekeringan.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS