SUARAINDO.ID —— Deputi II Pelaksana Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS), Niken Ayu menyatakan, persiapan penyelenggaraan FORNAS di kawasan Sembalun, Lombok Timur, telah matang dari berbagai aspek, termasuk keamanan dan medis.
Namun, ia mengakui masih ada kendala di lapangan, salah satunya terkait perizinan.
Menurut Niken, meskipun izin kegiatan telah diproses di Mabes dan di Mataram, izin khusus untuk penggunaan jalur belum sepenuhnya tuntas.
”Ternyata izin jalur di kawasan TNGR ini penting untuk memperlancar kegiatan. Kami masih menunggu kejelasan,” ujarnya saat menghadiri rapat koordinasi di rupatama satu kantor Bupati Lombok Timur 23 Juli 2025.
Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Timur, Edwin Hadi Wijaya, mengungkapkan belum adanya koordinasi yang jelas dari panitia pusat kepada pemerintah daerah terkait pelaksanaan FORNAS.
”Selama ini komunikasi justru dilakukan antar OPD atau lintas kedinasan, padahal perlu satu kesepakatan resmi,” kata Edwin.
Lombok Timur sendiri menjadi tuan rumah untuk salah satu venue cabang olahraga trel.
Namun hingga kini, menurut Edwim, izin dari Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) baru keluar pada 21 Juli lalu.
“Di peta lokasi, penunjukannya belum jelas, hanya tertulis ‘Nusantara’. Ini bisa menimbulkan salah paham jika tidak segera diklarifikasi,” tegasnya.
Dari sisi pengamanan, Satpol PP telah menerjunkan personel ke lokasi kegiatan di Sembalun.
Begitujuga tim medis, disebut masih dalam proses konsolidasi antarinstansi.
Meskipun dampak ekonomi dari FORNAS di daerah tidak terlalu besar, Pemkab tetap berupaya agar acara ini berjalan sukses.
”Fornas ini adalah festival rakyat, memerlukan suasana alam yang mendukung. Jadi perlu koordinasi yang solid antara pusat dan daerah,” tambah Edwin.
Acara FORNAS yang merupakan ajang nasional ini diharapkan dapat menjadi momentum promosi wisata sekaligus meningkatkan semangat olahraga rekreasi masyarakat.
