Pemkot Pontianak Dorong Optimalisasi Pajak Daerah Lewat Digitalisasi Pembayaran QRIS

  • Bagikan
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memimpin High Level Meeting TP2DD. SUARAINDO.ID/SK

Suaraindo.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menegaskan komitmennya untuk mengoptimalkan penerimaan pajak daerah dengan memanfaatkan teknologi digital. Salah satu terobosan yang kini didorong adalah penerapan pembayaran menggunakan QRIS dinamis.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, menekankan pentingnya inovasi digital agar masyarakat semakin terbiasa menggunakan layanan non-tunai.

“Digitalisasi pembayaran perlu kita dorong. Misalnya, dengan memberikan insentif bagi masyarakat yang bertransaksi melalui QRIS, bisa berupa kupon undian atau hadiah langsung seperti tumbler dan gantungan kunci,” ujarnya usai memimpin High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Aula SSA Kantor Wali Kota, Jumat (22/8/2025).

Menurut Edi, penerapan sistem digital bukan hanya memudahkan masyarakat, tetapi juga memperkuat kinerja pemerintah daerah dalam mengelola keuangan secara modern, transparan, dan akuntabel. Ia pun meminta seluruh jajaran, mulai dari Sekretaris Daerah, kepala badan keuangan, asisten ekonomi dan pembangunan, hingga tim teknis untuk bekerja lebih keras serta meningkatkan koordinasi.

“Kota Pontianak seharusnya bisa memperoleh capaian yang lebih tinggi. Saatnya kita serius menindaklanjuti ini,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pontianak, Ruli Sudira, menjelaskan bahwa berbagai program digitalisasi pembayaran telah berjalan, mulai dari implementasi service API SNAP, Virtual Account, hingga QRIS untuk pembayaran PBB-P2, BPHTB, pajak daerah, serta retribusi.

“Melalui aplikasi E-Ponti, masyarakat kini bisa melakukan berbagai jenis pembayaran dengan lebih cepat dan praktis,” jelas Ruli.

Ia menambahkan, multipayment dengan QRIS Merchant telah diterapkan di sejumlah sektor, seperti parkir Alun-Alun Kapuas, sewa bus BRT, sewa lapangan olahraga, kolam renang, rumah potong hewan, hingga retribusi penyedotan limbah tinja. Bahkan, retribusi kios dan lapak pasar pun sudah bisa dibayar melalui Virtual Account Diskumdag.

“Ke depan, kami akan mendorong pemanfaatan QRIS di gedung parkir, juru parkir resmi, hingga pasar tradisional. Dengan begitu, masyarakat semakin terbiasa menggunakan pembayaran digital, sementara penerimaan daerah lebih transparan dan akuntabel,” tuturnya.

Ruli optimistis, digitalisasi pembayaran yang terintegrasi dengan Bank Kalbar akan menjadi salah satu pilar penting dalam memperkuat tata kelola keuangan daerah.

“Target kami, semua retribusi daerah dapat beralih ke sistem digital sehingga pelayanan lebih modern dan efisien,” pungkasnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

  • Bagikan