Suaraindo.id – Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Singkawang menggelar Workshop Penguatan Pendidikan Karakter di Masjid Al Barokah, Roban, Singkawang, Minggu (24/8/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya LDII menyiapkan generasi penerus (Generus) tri sukses, yaitu berakhlakul karimah, alim faqih, dan mandiri.
Workshop diikuti para mubaligh, pengurus Penggerak Pembina Generus (PPG) LDII, serta remaja dari Kelompok Belajar Mengaji (KBM) yang berasal dari Kota Singkawang, Sambas, dan Bengkayang.
Ketua PPG Singkawang, Muhammad Vista Nurhasan, menegaskan pendidikan karakter menjadi perhatian serius LDII karena berpengaruh langsung terhadap capaian pembinaan generasi penerus.
“Degradasi moralitas generus menjadi perhatian serius LDII, sehingga secara struktural kami dorong penguatan pendidikan karakter. Jika hal ini dilakukan dengan konsisten, maka hasil pembinaan generus akan tercapai lebih baik,” jelasnya.
Vista menambahkan, langkah ini bukan hanya untuk mencapai target pembinaan generus, tetapi juga menyiapkan generasi emas Indonesia 2045.
“Kecerdasan tanpa karakter akan kehilangan arah. Melalui workshop ini, kami berharap para mubaligh, pengurus PPG, dan generus LDII bisa menanamkan 29 karakter luhur dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Anggota Departemen Pendidikan Umum dan Pelatihan DPP LDII, Akmaludin Akbar, yang hadir sebagai narasumber, menekankan pentingnya pembinaan sejak usia dini.
“Anak usia dini berada pada fase golden age, di mana perkembangan otak, karakter, dan kebiasaan mudah dibentuk. Nilai yang ditanamkan sejak kecil akan lebih melekat hingga dewasa,” terangnya.
Namun, ia mengingatkan, pembinaan generasi tidak bisa hanya mengandalkan mubaligh atau guru. “Sebaik apa pun kurikulum karakter, tanpa dukungan orang tua hasilnya tidak akan maksimal. Orang tua memiliki peran kunci dalam menanamkan akhlak,” tambahnya.
Narasumber lain, Nanang Ridwan dari Pesantren Gadingmangu Jombang, Jawa Timur, menyoroti pentingnya kasih sayang dalam mendidik anak.
“Setiap anak memiliki ‘kantong perhatian’ yang harus diisi dengan kasih sayang orang tua. Jika kosong, anak akan mencari perhatian di tempat lain. Ini banyak terjadi di era sekarang,” jelasnya.
Nanang juga mendorong para pengurus KBM maupun kegiatan anak-anak dan remaja agar lebih kreatif dalam merancang program. “Kegiatan harus menarik. Tidak harus mahal, tapi konsepnya bisa membuat anak-anak dan remaja betah dan antusias,” katanya.
LDII Singkawang menekankan bahwa penguatan pendidikan karakter adalah langkah strategis mencetak generasi penerus bangsa yang berintegritas, bertanggung jawab, dan berakhlak mulia.
Kegiatan ini sekaligus menjadi kontribusi nyata LDII dalam mendukung program pemerintah mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS