Suaraindo.,id – Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Kabupaten Sambas menemukan masih adanya pangkalan LPG 3 kilogram yang menjual di atas harga eceran tertinggi (HET). Temuan tersebut disampaikan saat pemantauan lapangan pada Selasa (16/9/2025).
Kepala Bidang Perdagangan Diskumindag Sambas, Suparno, menegaskan pihaknya akan memperketat pengawasan agar distribusi LPG subsidi tetap tepat sasaran dan masyarakat tidak terbebani harga di luar ketentuan.
“Masih ada pangkalan yang menjual di atas harga HET, dan saat ini kami lakukan pembinaan,” tegas Suparno.
Meski ada pelanggaran, ia memastikan stok LPG 3 kg di Kabupaten Sambas masih mencukupi. Dari hasil pemantauan dua bulan terakhir, ketersediaan gas melon relatif stabil dan tetap dijual di warung maupun toko sembako.
“Kami keliling dua bulan ini, gas ada dijual di toko sembako. Itu indikator kalau gas tidak langka,” jelasnya.
Suparno juga mengungkapkan, sebelumnya Kabupaten Sambas mengusulkan kebutuhan LPG subsidi sebanyak 31 ribu metrik ton lebih. Namun, pemerintah pusat hanya menetapkan kuota sekitar 14 ribu metrik ton, atau kurang dari separuh dari yang diajukan.
“Kita usulkan 31 ribu lebih metrik ton, tapi kuota yang kita terima 14 ribu metrik ton. Jadi tidak sampai separo,” katanya.
Diskumindag Sambas menegaskan akan terus melakukan pengawasan dan pembinaan agar tidak ada lagi pangkalan yang menjual di atas HET, sekaligus memastikan LPG subsidi benar-benar dinikmati oleh masyarakat yang berhak.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS