Tangani Pasien Covid-19, Dinkes Kabupaten Melawi Tambah 16 Perawat dan 1 Dokter

  • Bagikan
Posko Penanganan Covid-19 di Kabupaten Melawi, Kalbar

Suaraindo.id—Dinas Kesehatan Kabupaten Melawi, Kalbar menambah kekuatan personel tenaga medis untuk membantu pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Melawi dalam menangani lonjakan pasien isolasi Covid-19 yang dirawat.

“Dinkes memberikan dukungan tambahan petugas 16 Perawat dan 1 Dokter Umum dari Rumah Sakit Pratama Batu Buil,” kata Direktur RSUD Melawi, dr Sien Setiawan di Nanga Pinoh, Minggu (23/5/2021).

Menurutnya, dengan adanya tambahan tenaga medis tersebut , diakuinya tentu sangat membantu sekali pihak rumah sakit. Terlebih saat ini Jumlah total pasien Isolasi Covid ada 46 orang, data hingga malam tanggal 22 Mei 2021.

“Dengan adanya tambahan petugas, sehingga daya tampung rempat tidur Covid 19 RSUD Melawi bisa dinaikkan dari 30 tempat tidur menjadi 50 tempat tidur,” katanya.

Selain itu juga pihak Rumah Sakit saat ini sudah terpasang tenda didepan IGD, lantaran terjadi lonjakan pasien.

Sien menjelaskan bahwa pemasangan tenda itu hanya berfungsi untuk Triase IGD .

“Sebagai Ruangan Transit sementara bagi pasien Rujukan Covid yang semakin meningkat dari berbagai Kecamatan,” ucapnya.

Triase merupakan proses penentuan atau seleksi pasien yang diprioritaskan untuk mendapat penanganan terlebih dahulu diruang IGD RS.

Penggunaannya hanya ketika kondisi IGD ramai ,sehingga antar pasien bisa saling menjaga jarak ditempat yang lebih luas agar protokol kesehatan tetap terlaksana dengan baik.

Sedangkan Gedung Rawat Inap untuk Pasien Covid ,RSUD Melawi sudah menyediakan 3 Gedung Rawat Inap ,yaitu Gedung ISO 1 , Gedung ISO 2 dan Gedung ISO 3 .

“Malam tanggal 22 Mei 2021 ,Jumlah total pasien Isolasi Covid ada 46 orang. Daya Tampung Kapasitas Tempat tidur Covid masih tercukupi,” bebernya.

Ia menjelaskan bahwa tenda Triase IGD dibuat juga di berbagai Rumah Sakit ,baik didalam negeri maupun diluar negeri.

“Harapannya agar pasien Non Covid tidak tertular dari pasien Covid yang belum diketahui ,” ungkap Sien.

Di Triase IGD akan dipilah ,Pasien mana yang benar – benar gawat darurat membutuhkan tindakan segera , Pasien mana yang bisa ditunda penanganannya ataupun Pasien mana yang hanya perlu rawat jalan tidak perlu rawat inap atau pasien yang datang sudah meninggal.

Tenda Triase IGD berguna juga sebagai Ruang Transit pasien Covid , sambil menunggu pemeriksaan Laboratorium Darah Lengkap ,Radiologi ,Test Swab Antigen ,dan lainnya.

Paling lama Seorang pasien Covid menunggu Transit di Tenda TRIASE sekitar 6 – 12 Jam. sebelum dipindahkan ke Gedung Rawat Inap Isolasi Covid .

Prosesnya lebih lama dibandingkan pasien Non Covid karena Ruang Opname harus disterilkan dulu dengan desinfektan sebelum digunakan oleh pasien baru.

“Paramedis juga harus sudah betul – betul siap dengan Pakaian APD nya dan lainnya,” jelasnya.

Tenda Triase dibuat didepan IGD RSUD untuk Antisipasi Lonjakan Pasien Covid yang semakin meningkat di Melawi .

“Antisipasi banyaknya Rujukan pasien Covid dari berbagai Puskesmas dan Faskes lainnya. Karena Pelayanan kesehatan harus tetap berjalan,” ujarnya.

Sien berharap kepada masyarakat Melawi tidak perlu panik ,karena RSUD ( Pemda ) sudah mempersiapkan berbagai langkah antisipasi dalam menghadapi berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi saat Pandemi Covid ini .

“Ketersediaan Oksigen ,Obat – Obatan Anti Virus masih kondusif,” bebernya.
Sien juga mengimbau kepada masyarakat agar dapat terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari hari.

“Masyarakat agar patuh dengan 3 M yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak dengan menjauhi kerumunan,” tegasnya.

  • Bagikan