Suaraindo.id—Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Timur Supardi mengatakan selama pandemi Covid-19, dari data yang dilaporkan hingga saat ini, lebih dari seratus karyawan di rumahkan.
“Dirumahkan bukan berarti diberhentikan atau Pemutusan Hubungan Kerja,” sambung Supardi, Senin (24/5/2021).
Akan tetapi, seiring perkembangan pemulihan ekonomi beberapa Perusahaan sudah mulai menarik kembali karyawan yang di rumahkan tersebut. Karena mayoritas yang terdampak adalah dibidang pariwisata seperti perhotelan atau penginapan.
Sejak adanya laporan perusahaan merumahkan Karyawan, Dinas langsung memberikan pembinaan dan pengawasan baik terhadap karyawan maupun perusahaan. Ini dilakukan untuk memastikan Karyawan yang dirumahkan tidak diberhentikan secara sepihak.
Karena merumahkan karyawan berbeda dengan pemberhentian. Bahoan Dinas langsung melakukan koordinasi bersama perusahaan, jika perekonomian mulai membaik, terutama dibidang perhotelan.
Dari seratus karyawan yang dilaporkan di Rumahkan, sudah sebagian ditarik kembali oleh perusahaan. Semenyara yang belum, Dinas melakukan evaluasi. “Kami tetap memantau kedua pihak terutama perkembangan perusahaan,” ujar Supardi.
Supardi menambahkan, dari pengakuan perusahaan rata rata mengaku terdampak Pandemi. Karena target perhotelan di obyek pariwisata ada pada wisatawan Nasional dan Mancanegara. Dalam satu tahun terakhir tingkat kunjungan wisatawan berkurang karena adanya kebijakan pembatasan kerumunan.
Minimnya tingkat kunjungan wisatawan ini berdampak pada perhotelan. Terutama di wilayah selatan Lombok Timur, yang banyak bergerak dibidang ini. Begitu juga di Perkotaan Selong, rata rata minim kunjungan.
Lebih lanjut Supardi mengatakan, bidang Hubungan Industrial Dinas Ketenagakerjaan Lombok Timur melakukan pemantauan, tidak hanya bagi karyawan namun juga terhadap perkembangan peningkatan perekonomian perusahaan. Untuk memastikan agar karyawam yang di rumahkan bisa ditarik kembali.
