Tingkatkan Ekonomi Dimasa Pandemi, Manfaatkan Pekarangan Rumah, Tanam Golden Melon

  • Bagikan

SuaraIndo.id—- Untuk meningkatkan perekonomian dimasa Pandemi Covid-19, seorang warga Kelurahan Kelayu Utara Kecamatan Selong Lombok Timur, memanfaatkan pekarangan rumah dengan mengembangkan golden melon.

Abdulah warga Sandubaya, sukses memanfaatkan pekarangan rumah dengan mengembangkan 400 benih golden melon, diatas lahan seluas tiga are. Pekarangan rumah Memiliki potensi tersendiri karena lebih produktif.

Menurut Abdullah, pengembangan budidaya melon dengan sistem hedroponik, memiliki tren yang baik karena mengedepankan peningkatan gizi dan kesehatan. Bahkan, tanaman golden melon yang dikembangkan tersebut sudah mengantongi sertifikasi dari Dinas Ketahanan Pangan Lombok Timur. Sehingga hal itu, menjadi kelebihan karena memiliki hasil panen lebih segar dan bersih.

Inspirasi sebelumnya mengembangkan sayur mayur, namun tidak bertahan lama dari segi pemasaran. Sehingga pada tahun kedua ini mencoba mengembangkan golden melon sejak beberapa bulan terakhir dan bisa berhasil.

Menurut Abdullah, di Lombok Timur pengembangan melon masih minim dibudidayakan oleh petani, dibandingkan dengan Kabupaten lainnya di NTB. Dilain sisi, konsumen atau penggemar melon sangat banyak sehingga ini menjadi peluang pasar bagi petani.

“Melon ini menjadi solusi bagi petani untuk dikembangkan,” ujar Abdullah saat ditemui di sela sela perawatan Melon.

Dari sisi pendapatan melon sangat menggiurkan. Untuk biaya pengembangan budidaya melon sendiri menghabiskan Rp15 ribu per polibag. Pada masa panen, satu polibag bisa menghasilkan empat buah melon.

Dengan sensai petik sendiri, golden melon dihargai Rp25 ribu perkilo. Sejak mulai buka panen, pemilik bisa meraup hingga puluhan juta dalam satu pekan terakhir. Budidaya ini menjadi solusi bagi masyarakat, agar ditekuni untuk bisa bangkit dimasa covid-19.

Karena tidak serentak, sehingga panen melon ini bisa diatur sesuai tingkat kematengan buah. Hal ini dilakukan untuk masa panen bisa lebih lama.

Penulis: NanangEditor: Redaksi
  • Bagikan