Pengembangan Budidaya Anggur, Berpotensi Jadi Agrowisata

  • Bagikan

SuaraIndo.id—– Pengembangan budidaya anggur di Lombok Timur masih jarang dilakukan oleh petani, sehingga berpotensi dikembangkan sebagai agrowisata.

Seperti yang dilakukan oleh Lalu Maulana, petani asal Desa Padamara, Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur, sukes mengembangkan berbagai jenis anggur, sejak dua tahun terakhir.

Pengembangan anggur dilakukan secara otodidak, yang ditekuni awal tahun 2020. Panen perdana dilakukan pertengahan tahun 2021 silam, hingga saat ini menjadi incaran masyarakat dari berbagai Daerah.

Menurut Maulana, budidata anggur dilahan sendiri sangat berpotensi. Tidak hanya sebagai obyek agrowisata, namun juga bisa memberikan perbaikan ekonomi, dibandingkan menanam jenis tanaman pertanian lainnya. Selain itu, anggur bisa melakukan panen hingga dua kali dalam setahun.

Budidaya bibit anggur dilokasi tersebut, pemilik memilih jenis anggur inport. Seperti, Ninel, trans, Jupiter, Dikson, akademik, lorano dan jenis lainnya. Diatas laham 10 are, Pemilik lahan mengoleksi dan mengembangkan bibit anggur hingga 20 jenis.

Maulana mengaku, selain mengembangkan agrowisata anggur, juga memberikan pendampingan bagi petani lainnya di Desa setempat.

Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi, agar agrowisata berkelanjutan. “Setelah kebun anggur saya tidak berbuah, wisatawan bisa memiliki alternatif lain di lokasi yang berbeda,” kata Maulana saat dikonfirmasi SuaraIndo.id, Senin 15 Nopember 2021.

Sejak kebun Padamara Grape atau kebun anggur menjadi viral dua tahun terakhir, Maulana kesulitan mengakomodir wisatawan yang datang dari berbagai wilayah di NTB.

Bahkan baru baru, rombongan asal Yaman berkunjung ke kebun anggur tersebut, untuk menikmati sensasi petik sendiri.

Maulana menambahkan, budidaya anggur ini sangat berpotensi. Jika Pemerintah Daerah melalui Dinas terkait terlibat langsung memberikan pendampingan kepada petani.

“Sejauh ini, belum ada campur tangan pemerintah ditempat kami Budidaya Anggur ini,” lanjut Maulana.

Upaya yang dilakukan sejauh ini, yakni memilih bibit import agar bisa bertahan lama.

Penulis: NanangEditor: Redaksi
  • Bagikan