Suaraindo.id—- Masyarakat Relawan Indonesia dan SAR Lombok Timur memberikan pelatihan penyelamatan korban bencana, pada komunitas Pecinta Alam, Relawan dan tim medis di areal wisata otak kokok tojang Desa Lendang Nangka Kecamatan Masbagik.
Pada pelatihan penyelamatan tersebut di ikuti sebanyak 60 orang dari berbagai komunitas kemanusiaan. Giat pelatihan ini, bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang keselamatan pada saat bencana datang.
Komandan Regu Seru Satu SAR Lotim Abdul Aziz menjelaskan peserta diberikan teknik penyelamatan bencana alam, baik di darat dan dilaut. Terlebih saat ini, dengan perubahan iklim dan cuaca tidak menentu masyarakat diminta mengenali perubahan cuaca dan mampu memberikan keselamatan untuk diri sendiri dan orang lain, serta meningkatkan kewaspadaan dini terhadap bencana.
Aziz menambahkan areal wisata sudah mulai beraktifitas, terutama wisata pantai, pegunungan sehingga mau tidak mau masyarakat bisa menjadi penyelamat sebum tim SAR atau Badan Penanggulangan Bencana tiba di lokasi kejadian.
Pelatihan berkelanjutan perlu diadakan bagi masyarakat, khususnya warga di Daerah yang memiliki potensi bencana. Terutama pelatihan penyelamatan di air karena memiliki teknik yang berbeda dibandingkan dengan di darat.
Ditempat yang sama Anggota Masyarakat Relawan Indonesia Kabupaten Lombok Timur Mahsan menyebutkan pelatihan ini merupakan kali ketiga, khusus water rescue atau penyelamatan di air. Tujuannya untuk menyatukan persepsi sesama relawan kemanusiaan, sehingga memberikan solusi saat terjadi bencana.
Mahsan menagatakan, penyelamatan di air sangat penting memiliki teknik dasar bagi relawan. Sebelum water rescue, MRI juga mengadakan pelatihan manajemen posko dan mitigasi bencana.
Diharapkan, adanya pemahaman dan teknik dasar penyelamatan Relawan bisa menularkan ke masyarakat agar bisa memberikan pemahaman sehingga todak panik saat bencana datang. Sejauh ini, kepanikan masyarakat bisa menjadi kesulitan sendiri bagi korban untuk terhindar dari keselamatan. “Kita harapkan semua peserta bisa menjadi penolong bagi wisatawan,” ujar Mahsan.