Suaraindo.id – Pimpinan Pemuda Muslimin Indonesia Kota Singkawang menyelenggarakan Dialog Publik dengan tema tantangan dan peranan pemilih pemula dalam mengadapi Pemilu 2024 di Leon Coffee, Jumat (22/9/2023) sekitar pukul 15.10 WIB.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber diantaranya Ketua Bawaslu Kota Singkawang Heru Susanto, Anggota KPU Kota Singkawang Ayu Gintari dan akademisi Kota Singkawang Zulita.
“Pencerdasan literasi politik ini akan menghasilkan pemilih pemula yang paham akan perannya. Yakni, untuk mengawal pemilu dengan turut aktif mengedukasi orang sekitar tentang hoaks, disinformasi dan misinformasi serta aktif terlibat melaporkan konten berbahaya dan mencegah penyebarannya,” ujar Ihsyan Sutrisno, Pimpinan Pemuda Muslimin Indonesia Kota Singkawang.
Sebagai pemilih pemula, kata Ihsyan, bahwa kita harus menerapkan digital culture, yakni kemampuan membaca dan membangun wawasan kebangsaan.
“Dengan kegiatan ini Pemuda Muslimin Kota Singkawang ingin mengedukasi para pemilih pemula dan para mahasiswa agar melek akan politik bukan hanya dijadikan sebagai aksesoris hasrat partai politik dan calon legislatif tapi para pemilih pemula dan mahasiswa mampu memberikan terobosan terbaru sehingga dapat menjadikan pemilih yang cerdas, tidak termakan dengan hal-hal yang berkaitan dengan hoaks, harapan kedepan kegiatan ini bisa berlanjut dan mendapatkan perhatian,” katanya.
Menurutnya politik itu memang sesuatu yang tidak selalu sesuai dengan harapan. Namun, ketika kita tidak peduli dengan politik, justru kita yang dipolitisi. Maka, kepedulian kita sangat menentukan jalannya demokrasi.“Saya ingin menanamkan nilai penting Pemilu pada generasi muda. Anak muda jangan antipati pada politik. Karena proses dan Hasil Pemilu turut berpengaruh pada maju atau mundurnya bangsa,”kata Tamri.
Pemuda dipandang golongan yang memiliki semangat dan idealisme yang tinggi. Tamri mengajak agak para Pemuda dan Pemilih pemula agar aktif mengawal Pemilu. Peran yang dapat dimainkan salah satunya sebagai Pengawas Partisipatif.
“Pemuda punya semangat dan idealisme tinggi, saya berharap adik-adik turut mewarnai Pemilu. Bawaslu memiliki program Sekolah Kader Pengawas Partisipatif, yang mana salah satu tujuannya adalah keaktifan Pemilih Pemula dalam mengawal Pemilu,” jelas Ihsyan.