Suaraindo.id – Masyarakat Desa Sei Pegantungan yang berjumlah ratusan orang mendatangi Kantor Bupati Labuhanbatu yang Berada di jalan SM.,kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu,Sumatra Utara, Senin(3/8/2020).
Masyarakat yang tergabung Dalam Rakyat Pesisir Desa Sei Pergantungan ingin menyampaikan aspirasi mereka lewat Demontrasi Damai tentang tidak terealisasinya pembangunan Jalan Lintas Desa belum juga terbangun sampai sekarang.
Guna menjalankan aksi masyarakat sei Pegantungan juga menggandeng Gerakan mahasiswa Labuhanbatu (GEMERLAB)dan juga Posko Perjuangan Rakyat Sumatra Utara(POSPERA Sumut).
Salah satu warga Sei Pegantungan kecamatan Panai Hilir menyebutkan, akibat belum tersentuhnya pembangunaan jalan kedesa mereka sangat merugikan masyarakat karna bahan komoditi seperti kelapa sawit dan palawija harga nya sangat anjlok akibat akses jalan yang tidak bisa di lalui apa lagi di musim penghujan.
“Seperti saat ini desa kami panen Jagung, namun karena musim penghujan hasil penen jagung kami tidak berharga di akibat akses jalan rusak yang hingga sekarang belum juga di bangun sehingga sulit untuk dilalui sarana transportasi,”ucap Sae Armansyah Hutosaoit, Koordinator Lapangan aksi, dalam orasinya
Mereka juga menyebutkan, akibat jalan umum/lintas yang becek dan berlumpur disaat musim hujan seperti saat ini, warga kesulitan untuk beribadah ke Gereja maupun ke Mesjid/Mushola.
Seperti yang diungkapkan dalam surat pernyataan yang mereka bagi-bagikan kepada sejumlah wartawan dan warga yang melihat aksi tersebut didepan kantor Bupati.
Di surat itu dituliskan, kemerdekaan Indonesia memasuki 75 tahun, namun hingga saat ini kemerdekaan yang diwariskan para pejuang kemerdekaan belum dirasakan masyarakat Desa Sei Pegantungan pesisir Kabupaten Labuhanbatu.
Masyarakat harus berjalan diatas lumpur setiap hari, baik kesekolah, ke Mesjid, ke Gereja dan kemanapun. Penderitaan ini telah kami rasakan berpuluh-puluh tahun lamanya.
“Berkali-kali kami hanya menjadi objek untuk dibohongi dengan janji-janji manis para pemimpin kabupaten ini sejak puluhan tahun, namun kini kami telah tersadarkan bahwa kami harus bersuara,”bebernya.
“Atas dasar penderitaan ini, kami menyatakan menuntut Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu untuk segera merealisasikan pembangunan jalan lintas di Desa Sei Pegantungan karena sudah puluhan tahun tidak layak untuk dijalani,”ungkapnya.
Sebagai bangsa yang merdeka kami memiliki hak untuk merasakan hasil pembangunan. Sedangkan diaksi itu, Sae Armansyah Hutosaoit sebagai Kordinator Lapangan dan Rizki Yusuf Siregar sebagai kordinator aksi
Untuk pembahasan lebih lanjut pihak pemerintah kabupaten labuhanbatu meminta10 orang yang menjadi perwakilan pengunjuk rasa untuk berdialog.