Tessa Olivia Ceritakan Ibunya Jadi Korban Gempa 30 September 2009 Padang

  • Bagikan

Suaraindo.id- Pemerintah Kota (Pemko) Padang melaksanakan upacara tabur bunga sekaligus doa bersama mengenai bencana alam gempa bumi yang mengguncang Kota Padang pada tanggal 30 September 2009 lalu dengan kekuatan 7,6 Skala Richter (SR), Rabu (30/9) di tugu gempa Kota Padang.

Dalam prosesi tabur bunga dan doa bersama peringatan 11 tahun gempa bumi Padang, terlihat hadir salah satu keluarga korban meninggal dunia yang namanya tertulis di tugu gempa bumi yaitu anak dari Almarhumah Fefti Guslin, Tessa Olivia, 30.

Tessa mengatakan, pada peristiwa gempa bumi yang terjadi pada 30 September 2009 lalu, ibunya menjadi salah satu korban meninggal dunia dari ribuan korban yang disebabkan oleh gempa bumi berkekuatan 7,6 SR itu.

Ia menceritakan, pada tanggal 30 September 2009 itu, ibunya sedang mengikuti seminar yang dilakukan di hotel Ambacang atau sekarang bernama Hotel Axana.

“Jadi sebenarnya kami tinggal di Kota Sawahlunto. Saya pada saat itu masih kuliah semester 5. Ibu saya, pada hari itu sedang berada di Padang untuk mengikuti seminar di Hotel Ambacang atau saat ini Hotel Axana,” jelasnya.

Ketika gempa bumi terjadi, Tessa yang saat itu sedang berada di kampus langsung menyelamatkan diri dengan lari ke lokasi atau daerah yang lebih aman.

Dirinya tidak mengetahui bahwasanya ibunya tersebut sedang berada di Hotel Ambacang pada saat terjadinya gempa bumi tersebut.

“Peristiwa itu kan terjadi pada hari Rabu, nah ketika gempa bumi, saya langsung berlari ke tempat yang lebih aman dan menginap satu hari di rumah teman yang berada di Taruko,” ujarnya.

Pada keesokan harinya, Tessa baru mengetahui bahwa ibunya mengikuti seminar di Hotel Ambacang dimana hotel tersebut luluh lantah dengan tanah.

“Saya dapat informasi dari pihak hotel bahwasanya ada beberapa orang yang telah dievakuasi dan dibawa ke RSUP dr. M. Djamil Padang,” tuturnya.

Saat sampai di RSUP dr. M. Djamil Padang, Tessa bersama keluarga menemukan keberadaan ibunya dengan kondisi telah meninggal dunia.

Lebih lanjut Tessa mengatakan, sejak peristiwa tersebut, ia bersama dengan keluarga rutin setiap tahunnya mendatangi tugu gempa untuk melakukan doa bersama dan mengenang orangtuanya.

“Kami di sini rutin setiap tahun selalu berdoa untuk ibu. Mudah-mudahan beliau ditempatkan di sisi terbaik oleh Allah SWT,” sebutnya. (AW)

  • Bagikan