Diduga Jadi Tempat Maksiat, Tiga Hotel di Pasir Jambak Kota Padang Disegel Warga

  • Bagikan

Suaraindo.id- Puluhan warga RW.07 Kelurahan Pasia Nan Tigo Pasir Jambak, bersama Lurah Pasia Nan Tigo menyegel tiga penginapan yang beroperasi di Pasir Jambak Kota Padang. Tiga penginapan tersebut, Hotel Dangau Mande, Hotel Laguna, dan Uncle Jack Home Stay.

Dalam kesempatan tersebut, Lurah Pasie Nan Tigo Taslim, menjelaskan bahwa ke tiga penginapan tersebut ditutup lantaran belum memiliki izin operasi. Tidak hanya itu, ketiga tempat penginapan tersebut banyak menimbulkan masalah, dan keberadaanya berdampak buruk bagi lingkungan sekitar.

“Tempat ini kita segel karena belum memiliki izin pengoperasian. Selain itu, tempat ini menurut laporan masyarakat tiga lokasi ini sering dijadikannya tempat prostitusi atau maksiat, sehingga warga menjadi geram,” ucapnya, Rabu (28/07/21).

Lebih jauh Taslim menjelaskan, bahwa masyarakat sudah dua kali melakukan penyegelan terhadap ke tiga hotel tersebut. Namun, tetap tidak diindahkan oleh tiga pengelola penginapan.

“Selama saya menjabat lurah disini sudah dua kali kita (masyarakat) melakukan penyegelan terhadap ke tiga hotel ini,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Pemuda RW.07 Kelurahan Pasia Nan Tigo Pasir Jambak, Syahroni mengatakan, tiga penginapan ini sudah sering dijadikan tempat prostitusi oleh pendatang. Oleh karena itu, tempat ini harus ditutup.

“Kami tidak ingin kampung kami buruk karena dijadikan tempat maksiat oleh pendatang. Jadi, tempat penginapan ini kami tutup,” katanya.

Syahroni menegaskan, masyarakat sering mendapati keluarga yang datang menyerang anggota keluarganya yang kedapatan berbuat mesum di penginapan tersebut.

Kemudian, sangat disesalkan juga, anak-anak sekolah sering memanfaatkan penginapan tersebut untuk berbuat mesum. Untuk itu, masyarakat meminta dinas terkait untuk menutup pengoperasian penginapan tersebut.

“Kami masih menghormati pemerintah, tapi kalau kami tidak dihormati kami akan bakar aja. Pemerintah kota harus turun tangan, jangan sampai terjadi keributan dan pembakaran,” ujar Syahroni.

Sementara itu, Manager Hotel Laguna Yani Mendra saat ditemui awak media menjelaskan bahwa ia baru menjabat sebagai manager di Hotel Laguna ini, dan ingin merubah image hotel dari hotel yang berkesan tempat maksiat, menjadi tempat penginapan yang lebih baik.

“Dulu tempat ini mungkin dijadikan tempat maksiat, tetapi dengan kehadiran saya, saya ingin menjadikan tempat ini sebagai penginapan yang lebih baik,” tutupnya.

  • Bagikan