Suaraindo.id— Pelaksanaan Sholat Idul Adha berlangsung di sejumlah Masjid-masjid besar di Kabupaten Lombok Timur, dengan menerapkan Protokol Kesehatan, meski demikian jamaah masih di hantui varian batu covid-19.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menerbitkan surat edaran tentang diperbolehkannya pelaksanaan Sholat Idul Adha di masjid.
Pada pelaksanaan Sholat Idul Adha tahun 2021, masjid Agung Al-Mujahidin Selong Lombok Timur, dipadati jamaah. Sebelum memasuki masjid, panitia melakukan screning dan menyediakan masker bagi jamaah shokat idul adha, guna mengantisipasi penyebaran covid-19.
Pada kesempatan Idul Adha tahun ini, Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmi dinobatkan sebagai khotib. Di depan ribuan jamaah shokat Idul Adha, Bupati mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan.
Bupati mengatakan, musibah vovid-19 benar benar menguji ketangguhan keimanan masyarakat, ketangguhan ekonomi, ketangguhan fisik, sekakigus menguji ketangguhan psikologis ummat secara.
Pandemi ini mengorbankan segala bidang dalam keseharian masyarakat. Terutama bagi calon jamaah haji (CJH), yang seharusnya dalam dua tahun ini diberangkatkan. Namun, karena masih di masa pandemi Covid-19, semuanya ditunda. Bahkan, juga mrngurbankan kesempatan jutaan ummat islam yang hendak menunaikan umrah.
Pada isi Khutbah Bupati, Pandemi ini juga mengurbankan sejumlah aspek sosial. Diantaranya dulunya setiap selesai Idul Adha ummat islam bersilatirahim dengan berjabat tangan, namun ditengah pandemi ini ditiadakan. Bahkan sholat yang dulunya beredekatan, namun sekarang ini masyarakat diharapkan menerapakn prokes agar memiliki jarak tertentu, bahkan memutus lapangan kerja, hingga mengurangi penghasilan.
Kondisi pembatasan ini tudak hanya dialami di Indonesia, namun juga di beberapa negara lainnya di dunia, termasuk di Masjidil Harom Makkah Munawarah.
Setiap jamaah dibatasi meskipun masjid masjid di Makkah merupakan pusat islam pelaksanaan Haji dan Umrah. Dari kapasitas 3 juta jamaah haji, hanya diberikan kesempatan melaksanakan Haji 60 ribu jamaah lokal atau hanya asli Arab Saudi.
Usai sholat Idul Adha, jamaah langsung membubarkan diri tanpa berjabat tangan.