Suaraindo.id—- Meski belum menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, namun Lombok Timur membangun Posko dimasing masing Desa.
Untuk Lombok Timur tetap PPKM, namun belum ada Darurat. Meski demikian, masyarakat diminta tetap Waspada terhadap penyebaran Covid-19.
Sekretaris Daerah Lombok Timur Juaini Taufiq mengatakan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melakukan berbagai upaya penanganan meski belum menerapkan PPKM Darurat. Seperti melakukan ooerasi masker, membatasi kerumunan. Penerapan PPKM ini disebut oleh Satgas Penanganan Covid-19 Lombok Timur yakni PPKM imbangan, untuk mengimbangi PPKM Darurat yang ada di Kota Mataram.
Lombok Timur sudah mengambil langkah yang jauh lebih maju. Dengan mendirikan posko sebanyak 2200 posko PPKM sudah terbentuk di masing-masing Desa. Tujuannya, untuk mengawasi masyarakat atau warga setempat yang melakukan bepergian ke suatu Daerah yang datang kembali ke Daerah asal.
Sekda menambahkan, adanya Posko tersebut Satgas masing masing Desa akan melakukan pengecekan terhadap masyarakat yang telah melakukan perjalan tersebut. Kalau ada gejala, dimasing masing RT, sudah disiapkan semacam ruang isolasi. Ini diperuntukan bagi warga yang pulang dari luar. Guna mengantisipasi penyebaran covid-19.
Karena akan dilakukan oengecekan kesehatan bagi masyarakat yang sudah melakukan bepergian jauh, sehingga diamankan dulu. Jika hasil pemeriksaan Negatif, bisa langsung ke pihak keluarga. Namun jika hasilnya Positif, langsung pihak aparat menjemputnya untuk dilakukan tindakan, memindahkannya dari ruang isolasi ke Rumah Sakit Rujukan.
Lebih lanjut Sekda mengaku, Lombok Timur sampai saat ini situasi Covid-19 masih terkendali, bukan berarti masyarakat lengah namun tetap harus waspada.
Dari data Satgas Penanganan Covid-19 Lombok Timur, yang masih dinyatakan Positif sejauh ini tersisa hanya 17 orang, dari jumlah kasus yang ada sebanyak 196 kasus. Lebih dari 1968 terkonfirmasi sembuh dan 48 pasien Covid-19 meninggal.