Stunting Mengkhawatirkan Dimasa Pandemi, KKL Pascasarjana Hamzanwadi Salurkan PMT

  • Bagikan

Suaraindo.id—- Kasus Stunting, Giizi Buruk dan Gizi Kurang terhadap Bayi Balita di Kecamatan Pringgabaya, sangat mengkhawatirkan, Kuliah Kerja Lapangan Pascasarjana Universitas Hamzanwadi salurkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) terhadap sasaran.

Tiga persoalan ini menjadi atensi Pemerintah Kecamatan selama Pandemi Covid-19, kare a dinilai sangat mengkhawatirkan.

Camat Pringgabaya Nasihun menjelaskan banyak kasus Gizi Buruk, Stunting maupun Gizi Kurang yang sedang ditangani di masing-masing Posyandu.

Melalui Posyandu, pemerintah bisa mendeteksi dan mengatasi persoalan tersebut. Kasus stunting, Gizi Buruk dan Gizi Kurang terjadi karena dari faktor keluarga, orang tua hingga faktor ekonomi. Selain itu, minimnya pemahaman orang tua tentang pemberian gizi dan tata asuh bayi balita secara kesehatan masih kurang. Berbagai upaya dilakukan oleh Dinas terkait, termasuk memberikan pembinaan terhadap Kader Posyandu hingga meng-edukasi orang tua sasaran.

Sejauh ini kasus stunting di Kecamatan Pringgabaya sebanyak 32 kasus. Namun dari jumlah tersebut, yang sudah berhasil ditangani atau sudah sembuh sebanyak 20 orang. Sementara sisa sebanyak 12 kasus, masih dalam pengawasan oleh Pemerintah Kecamatan bersama pihak Puskesmas.

Sementara untuk kasus Gizi buruk sebanyak 21 kasus, yang sudah sembuh 9 orang, dan 12 orang masih ditangani serius dengan memberika  Pemberian Gizi Tambahan. Begitu juga terhadap kasus Gizi kurang, tetap menjadi atensi serius, meski kasusnya mencapai dua puluhan.

Nasihun menjelaskan, ditengah pandemi Covid-19, Kecamatan dan dan Puskesmas melakukan sosialisasi dan pembinaan terhadap Kader Posyandu. Karena beberapa Kader, belum banyak memahami kasus stunting tersebut.

Ditengah masyarakat pemahaman masyarakat banyak salah kaprah. Karena banyak anak yang pendek, kurus justru di masukkan ke dalam tabel tiga kasus itu, padahal tidak. “Karena sebagian anak kita memang memiliki genetik atau gen keturunan,” sambungnya.

Ditempat yang sama, Ketua KKL Pascasarjana Universitas Hamzanwadi Lombok Timur Dodi Rodiman mengatakan sasaran dibidang kesehatan pada kegiatan ini sebanyak 20 sasaran.

Kegiatan pembinaan dan pemberian Vitamin tambahan. Seperti makanan tambahan telur, multivitamin penambah nafsu makan, makanan tambahan roti dan susu bagi bayi balita yang dinilai stunting, gizi buruk dan gizi kurang. Selain memberikan bantuan, juga diberikan pembinaan terhadap orang tua dan kader posyandu.

Dengan tujuan agar pelaksanaan Posyandu sebagai sarana pencegahan kasus staunting, gizi buruk dan gizi kurang bisa ditangani dengan cara memahami dan mengenali gejala awalnya.

Lebih lanjut Dodi mengatakan pemberian makanan tambahan oleh mahasiswa KKL Pascasarjana Univetsitas Hamzanwadi kepada balita BGM di Desa Apitaik Kecamatan Pringgabaya. Selain itu, juga dilakukan sosialisasi pada kader posyandu dan ibu hamil tentang manfaat makanan bergizi untuk kesehatan.

  • Bagikan