Keripik Balado 4 x 7 Padang Tetap Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

  • Bagikan
Dua orang karyawan sedang melakukan proses pengemasan kripik balado.

Suaraindo.id- Pandemi Covid-19 berimbas relatif besar bagi para pelaku usaha, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Para pemilik usaha, memutar otak agar roda keuangan terus berputar dan kemudi kapal operasional tidak macet di tengah jalan.

Meski berada di masa krisis pandemi Covid-19, para pelaku usaha tidak menyerah begitu saja. Mereka menyusun strategi hingga melancarkan kiat-kiat agar setidaknya mampu bertahan hidup selama pandemi Covid-19.

Kondisi inilah yang dirasakan oleh Ten-ten pemilik Keripik Balado 4 x 7 yang yang beralamat di jalan Belakang Olo 1 No 22, di Kota Padang. Ia mengakui pendapatannya anjlok sampai 60 persen selama pandemi Covid-19 ini.

Demi mempertahankan Keripik Balado 4 x 7 yang telah berdiri sejak 1970 ini, segala cara dan upaya telah dilakukan mulai dari menekan biaya operasional, dan memakai layanan daring atau online.

“Ya, makanan cemilan berbahan dasar ubi kayu ini telah menjadi peluang usaha yang bagus bagi pengusaha oleh-oleh, khususnya makanan ringan. Walau dilanda pandemi, toko-toko yang menjual oleh-oleh berupaya bertahan dari lesunya industri pariwisata di Sumbar,” ujarnya, Selasa (31/08/21).

Ten-ten mengungkapkan, bagaimanapun kondisi harus tetap berjualan. Walau penjualan tidak sebanyak sebelum pandemi, tetapi saat ini sudah mulai membaik di bandingkan dengan awal-awal pandemi.

“Pemasaran keripik balado produksi Keripik Balado 4 x 7 saat ini banyak dilakukan secara online. Pandemi ini kita dapat bertahan karena banyak permintaan dari Jakarta, Surabaya, Batam, Sulawesi, dan kota-kota lainnya,” ujarnya.

Ten-ten menceritakan asal muasal nama 4 x 7 yang mengartikan empat minggu dan dalam sebulan, dan tujuh hari dalam seminggu yang merupakan waktu pengoperasian dari toko oleh-oleh Keripik Balado 4 x 7.

“Nama 4 X 7 berasal dari empat minggu dalam sebulan, dan tujuh hari dari seminggu. Artinya tidak ada hari libur dalam pengoperasian toko kami,” katanya.

Selain menjual keripik balado, Toko Keripik Balado 4 x 7 ini juga menjual sanjai, arai pinang, kue sapik serta berbagai sajian makanan kecil yang bisa menjadi oleh-oleh pelancong yang berlibur ke ranah Minang.

Mengintip ke dapur 4 x 7, terlihat dapur yang cukup luas dan bersih. Di masa pandemi ini tampak juga belasan pekerja tengah memakai masker dan sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. 700 kg ubi yang teronggok pagi tadi, kini tak banyak yang bersisa. Ubi-ubi yang didatangkan dari Pariaman tersebut telah berubah menjadi berbagai produk jajanan ringan yang siap untuk dipasarkan.

“Kita menjunjung tinggi kebersihan, apalagi di dapur. Apalagi di masa pandemi ini, saya mewajibkan semua pekerja menggunakan masker, dan mengedepankan protokol kesehatan Covid-19,” ujarnya.

  • Bagikan