SuaraIndo.id—- Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur memastikan Desa Tetebatu Kecamatan Sikur, gagal menjadi juara pada ajang United Nation World Tourism Organization yang diselenggarakan oleh Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).
Kegagalan ini dikarenakan masih minimnya sejumlah fasilitas bertaraf Nasional dan Internasional.
Sekretaris Daerah Lombok Timur Juaini Taufiq mengatakan, tiga ciri khas desa wisata, masuk kategori penilaian yakni Aksesbility, Amenitas dan Antraksi.
Di Desa Tetebatu, yang sangat dirasakan kekurangannya adalah amenitas atau ketersediaan fasilitas penunjang wisata. Terutama dibidang restauran dan perhotelan, meski ada sejumlah Homestay, namun belum masif.
“Sekda menambahkan, saat ini obyek wisata Tetebatu sangat sulit menemukan restauran,” lanjut Sekda saat ditemui wartawan.
Namun demikian, masuknya Desa Tetebatu menjadi nominasi atau salah satu perwakilan Indonesia pada ajang UNWTO tersebut, sudah membanggakan Daerah, karena mampu bersaing ditingkat Internasional.
Desa Tetebatu masuk tiga besar dari 90 ribu Desa se Indonesia, namun bisa terpilih meakili Indonesia. Pada ajang UNWTO ini, Desa Ngalanggran Kecamatan Patuk Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta terpilih menjadi terbaik berdasarkan penilaian PBB.
Kedepannya, Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur akan berbenah pada Desa Wisata yang ada untuk mempersiapkan diri pada ajang serupa. Keikutserraan Desa Tetebatu ini sebagai pembelajaran bagi Daerah, untuk mempersiapkan diri menjadi lebih baik. “Kita tidak bisa menata Desa Wisata secara instan,” ujar mantan Camat Suralaga tersebut.
Sekda menambahkan, Daerah akan menyiapkan Desa Desa yang lain untuk bisa ikut lomba wisata pada UNWTO tahun tahun berikutnya. Dengan persiapan yang jelas, Pemerintah Daerah juga membuka peluang bagi investor untuk berinvestasi pada Desa Desa Wisata yang ada di Lombok Timur, untuk membangun fasilitas yang memadai.