Momen Hari Ibu, Inak Munaah Perjuangkan Anak Untuk Sekolah Sebagai Buruh Harian

  • Bagikan

Suaraindo.id—– Pada momen hari ibu, sebagian ibu ibu di Lombok Timur menggeluti pekerjaan sebagai buruh. Seperti Inak Munaah, 48 tahun warga Desa Ramban Biak Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur, terus berjuang menyekolahkan anaknya yang masih duduk dibangku sekolah dasar.

Sejak ditinggal meninggal oleh suaminya dua tahun silam, Inak Munaah, bekerja sebagai buruh pembuat bata merah di Desa Ramban Biak. Upah yang diterima Rp500 ribu hingga Rp1 juta perbulan diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dan kebutuhan sekolah anaknya yang berusia 10 tahun.

Meski penghasilan yang tidak menentu, namun tekad untuk menyekolahkan anaknya tetap ada. Penghasilan yang didapat juga tergantung dari laku atau tidaknya bata yang dibuat. Terlebih saat musim hujan seperti sekarang ini  kualitas bata menurun. Karena kendala pembakaran yang memakan waktu lama.

Sebagai tulang punggung keluarga, setiap hari melakoni kegiatan tersebut. Ia mengaku, tidak ada pekerjaan lain, selain membuat bata merah.

Tidak memiliki skil lain, dan tidak pernah mengeyam pendidikan tinggi. Inak Munaah berupaya agar anaknya bisa lebih baik darinya.

Sebagai Ibu, kata Inak Munaah tetap mengedepankan anaknya. Sebelum berangkat kerja membuat bata, ia terlebih dahulu menyiapkan keperluan sekolah buat anaknya.

Desa Ramban Biak Kecamatan Lenek, merupakan salah satu Desa dari 239 Desa yang ada di Lombok Timur. Dimana mayoritas penduduknya membuka usaha pembuatan bata secara manual dari tanah lait.

Dengan memanfaatkan bahan baku alam tanah liat, warga setempat mampu membuat bata hingga 20 ribu sehari. Dengan rincian, seribu bata perhari per pemilik usaha yang menggelutinya.

Slain deretan usaha pembuat Bata, buruhnya juga mayoritas dari kapangan ibu ibu. Mulai dari mempersiapkan, pengolahan, pencetakan hingga menaikan bata ke mobil, semua dilakukan oleh ibu ibu.

Penulis: NanangEditor: Redaksi
  • Bagikan